Diet Rendah Garam Dapat Meningkatkan Risiko Sakit Jantung

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Selasa, 24 Mei 2016 15:04 WIB
Diet rendah garam sebenarnya meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti sakit jantung.
Ilustrasi garam. (Thinkstock/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum Anda membuang shaker garam karena khawatir akan konsekuensi kesehatan sodium, sebaiknya pertimbangkan dulu studi dari McMaster University di Ontario, Kanada berikut, seperti diberitakan Food and Wine.

Para peneliti menemukan bahwa berseberangan dengan anggapan masyarakat tentang efek negatif garam, diet rendah garam bisa jadi tidak menguntungkan kesehatan sama sekali, dan bahkan memiliki konsekuensinya sendiri.

Sementara studi terbaru lain menemukan bahwa garam tak seburuk yang sebelumnya kita anggap. Studi ini menunjukkan diet rendah garam sebenarnya meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti sakit jantung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studi skala besar oleh Population Health Research Institute di universitas tersebut yang melibatkan lebih dari 130 ribu orang dari 49 negara, yang mencari hubungan antara asupan sodium dan stroke, sakit jantung dan kematian.

Peneliti khususnya berfokus pada perbedaan antara orang dengan tekanan darah tinggi dibandingkan mereka dengan tekanan darah normal berkaitan dengan efek garam pada tubuh.

Hasilnya menunjukkan, lepas dari tingkat tekanan darah seseorang, rendah asupan sodium sebenarnya lebih berhubungan dengan serangan jantung, stroke, dan kematian dibandingkan asupan rata-rata, demikian dilaporkan Science Daily.

Menurut Dr. Andrew Mente, associate professor di McMaster's School of Medicine serta penulis utama studi tersebut, “ada temuan ekstrem penting bagi mereka yang punya tekanan darah tinggi,” yang mungkin saja tak perlu menurunkan konsumsi sodium harian mereka.

Sementara studi itu tidak menemukan hubungan bahwa mengurangi tingginya asupan garam bermanfaat bagi mereka yang darah tinggi. Hasilnya “tidak mendukung pengurangan jumlah asupan garam.”

Lepas dari status darah tinggi pasien, risiko darah tinggi konsisten di seluruh dunia jika berhubungan dengan asupan sodium yang rendah.

“Studi ini menambah pengertian kita tentang hubungan antara asupan garam dan kesehatan. Selain itu mempertanyakan pedoman yang merekomendasikan rendah asupan sodium di dalam masyarakat kita seluruhnya,” ujar co-author Dr. Martin O'Donnell.

Dengan istilah lain, boleh-boleh saja menambahkan ekstra garam ke dalam makanan. (sil)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER