95 Persen Pasien Kanker Tidak Paham Soal Penyakit Mereka

Silvia Galikano | CNN Indonesia
Jumat, 27 Mei 2016 12:11 WIB
Pasien kanker stadium lanjut masih tidak menyadari informasi dasar tentang penyakit mereka atau bagaimana perawatannya.
Banyak pasien kanker yang tidak tahu informasi dasar soal penyakit yang mereka derita atau bagaimana cara merawatnya. (Thinkstock/AlexRaths)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya sebagian kecil dari mereka yang didagnosis kanker stadium akhir yang benar-benar tahu prognosis mereka, demikian menurut studi baru-baru ini, seperti diberitakan VOA.

Menulis dalam Journal of Clinical Oncology pekan ini, peneliti dari Weill Cornell Medicine mengatakan pasien kanker stadium lanjut “masih tidak menyadari informasi dasar tentang penyakit mereka atau bagaimana perawatannya.”

Studi kecil itu melibatkan 178 pasien kanker stadium akhir dengan kemungkinan hidup hanya beberapa bulan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasien diwawancara dan ditanya tentang status kesehatan mereka, termasuk tahapan kanker mereka serta berapa lama mereka lagi mereka diperkirakan hidup.

Peneliti menemukan hanya sembilan, atau 5 persen, yang mengakui berada di kanker “tahap akhir… dapat disembuhkan.”

“Kami terpana mengetahui hanya 5 persen dari sampel ini yang punya pengetahuan cukup tentang penyakit mereka guna membuat keputusan tentang perawatan mereka,” kata salah satu peneliti di Weill Cornell Medicine Holly Prigerson.

“Orang-orang ini dengan kanker metastatik mematikan yang berkembang setelah setidaknya satu kali kemoterapi. Harapan hidup mereka kira-kira empat bulan dari wawancara kami,” ujarnya.

“Banyak yang tidak tahu bahwa mereka berada di tahap akhir penyakit, juga tidak tahu bahwa kanker mereka tak dapat disembuhkan. Pada dasarnya mereka membuat keputusan pengobatan dalam kegelapan.”

Alasannya bisa jadi karena pasien tidak ingin tahu dan dokter onkologi kesulitan menyampaikan kepada pasien tentang betapa parah sakit mereka.

“Maksud kami adalah banyak dari mereka tidak ingin tahu, tapi mereka perlu tahu informasi dasar tentang penyakit tersebut serta pilihan pengobatannya,” ujar Prigerson kepada ABC News.

Selain itu, lanjutnya, sulit bagi dokter membuat pasien paham bahwa dokter memberi perawatan, dan bukan menyembuhkan, dan bahwa mereka punya waktu beberapa bulan, bukan tahun, untuk hidup.

“Hasil dari studi ini menunjukkan meningkatnya angka pasien kanker stadium lanjut yang melapor baru saja membahas harapan hidup mereka dengan dokter onkologi,” kata Prigerson.

“Informasi itu dapat membantu pasien memprioritaskan bagaimana mereka ingin menghabiskan bulan-bulan terakhir hidup mereka, beberapa dengan melakukan semua yang ada di bucket lists (daftar hal yang ingin dilakukan selagi masih hidup). Pilihan pengobatan yang dibuat pasien dapat mengikuti prioritas ini.”

Dia mengatakan pada ABC bahwa studi sebelumnya menunjukkan pasien stadium akhir yang sangat mengerti kondisi mereka tidak diberitahu kebenaran tentang penyakit mereka. (sil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER