LAPORAN DARI LONDON

Tanpa Pawang Hujan, Indonesia Tetap 'Menantang' London

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Sabtu, 28 Mei 2016 10:37 WIB
Hujan yang turun tak menentu di London, Inggris, beberapa hari ini dipastikan tak membuat ciut kaum kreatif Indonesia menunjukkan karya ke mata dunia.
Di tepi Sungai Thames, London, kaum kreatif Indonesia akan menunjukkan karya dan budaya ke mata dunia. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
London, CNN Indonesia -- Setelah melalui perjalanan kurang lebih 15 jam dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Heathrow, seluruh panitia dan peserta ajang pameran Indonesian Weekend 2016 tiba di London pada Kamis (26/5).

Sesampainya di kota dengan mata uang poundsterling ini, mereka tidak bersantai, melainkan langsung menyiapkan materi yang akan dipamerkan di Potters Field Park, London, akhir pekan ini.

Saat CNNIndonesia.com tiba, sebagian taman yang berada di pinggir Sungai Thames ini telah disulap menjadi deretan tenda dan panggung. Dijadwalkan, bakal ada pertunjukkan kesenian daerah dan peragaan busana di atas panggung. Sedangkan di dalam tenda akan dipajang hasil karya dari beberapa daerah di Tanah Air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu penggagas Indonesian Weekend, National Chairman of Indonesian Fashion Chamber, Ali Charisma, mengaku sangat antusias dengan gelaran Indonesian Weekend.

Dia pun yakin acara yang untuk pertama kalinya diadakan ini bakal ramai didatangi banyak orang.

Bersama rekan-rekan dari Komunitas Bangga Indonesia serta sponsor dan sejumlah kementerian, Ali terjun langsung menyiapkan ajang pameran ini setibanya di London.

"Kami sudah berada di sini sejak pukul 08.00 pagi. Sepertinya, malam ini (Jumat), proses pembangunan panggung dan kios sudah bisa diselesaikan," kata Ali.
National Chairman of Indonesian Fashion Chamber, Ali Charisma.(CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
"Tapi, proses pemajangan barang-barang baru bisa dilaksanakan pada Sabtu pukul 07.00 pagi. Karena sebenarnya proses menyiapkan acara publik di sini berbeda dengan di Indonesia, yang bisa dilakukan semalam suntuk," ujarnya.

Ali memastikan, seluruh rangkaian persiapan dan penyelenggaraan Indonesian Weekend sudah sesuai rencana. Meski begitu, dia mengaku ada beberapa kendala yang harus dihadapi panitia Indonesian Weekend.

Selain soal dana, salah satu kendala dalam penyelenggaraan ini adalah tentang peraturan eksibisi di London.

"Kalau soal dana, kami masih bisa mengakalinya. Kalau soal peraturan, wah, sulit," ujar Ali.

Ali mencontohkan, salah satu peraturan yang sulit diakalinya ialah soal pagar pengamanan. Keberadaan pagar pembatas untuk keamanan sangat jarang terlihat di acara kebudayaan dan fesyen di Indonesia.

Tapi, pihak berwajib di London memberi syarat kalau pagar keamanan harus tetap ada untuk segala macam acara.

Jadi, suka tidak suka, panggung peragaan busana di Indonesian Weekend akan diberi pagar, hampir sama dengan kondisi yang biasa terlihat pada konser-konser besar di Indonesia.

"Tapi kami maklum acara ini diberi pengamanan sebegitu ketatnya, karena diadakan di salah satu lokasi teramai di London," kata Ali.

Meski terbilang lancar dalam persiapannya, panitia Indonesian Weekend ternyata tidak serta-merta terbebas cemas jelang dibukanya eksibisi budaya kali ini.

Alasannya, cuaca di London saat ini terbilang tak menentu. Meski langit terlihat cerah, bukan berarti hujan tak akan turun mengguyur.

Jika biasanya panitia pameran luar ruang di Indonesia dikenal membawa pawang untuk menolak hujan mendatangi area acara, maka kali ini panitia Indonesian Weekend mengaku hanya bisa pasrah.

"Tidak ada pawang hujan, makanya kami hanya bisa pasrah. Mungkin acara akan diberhentikan sementara jika hujan deras sekali," ujar Ali tersenyum.

Tawarkan Eksotisme Indonesia

Potters Field Park memang terbilang taman yang ramai dikunjungi. Tak hanya oleh warga setempat, taman yang berada di samping kantor Wali Kota London, Sadiq Khan, ini juga ramai dikunjungi oleh turis mancanegara.

Dalam seharinya, taman ini didatangi oleh sekitar 20ribu orang. Jadi, bayangkan saja jika ada puluhan ribu orang yang melirik area acara ini digelar. Rasanya, bukan tidak mungkin ribuan warga London ataupun turis akan sejenak menyambangi pameran ini.

"Pada dasarnya, mereka tertarik dengan sesuatu hal yang baru dan eksotis, tapi bukan yang terlalu aneh ya. Karena jika yang dilihat mereka sama saja dengan yang ada di negaranya, buat apa mereka harus datang ke sini?" kata Ali.

"Bukan hanya pendapat saya, tapi mereka pernah berkata bahwa ada sesuatu yang berbeda dari Indonesia," ujarnya.

Mengenai susunan acara hari ini, dari pukul 11.00 hingga 21.00 (waktu setempat), Indonesian Weekend akan menampilkan peragaan busana muslim, pameran kerajinan tangan, pertunjukkan musik dan tari daerah, aksi pencak silat, demo memasak nasi padang, nasi rames dan nasi tumpeng, serta senam poco-poco.
Dalam deretan tenda di Potters Field Park, London, ini berbagai budaya Indonesia akan dipamerkan ke mata dunia. (CNN Indonesia/Ardita Mustafa)
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah dan Asia dari Kementerian Pariwisata, Nia Niscaya, mengatakan sangat berharap akan ada banyak warga London yang datang ke gelaran ini. Tujuannya, kunjungan wisatawan asal Inggris ke Indonesia kelak akan meningkat.

"Dari 7,1 juta wisatawan asing yang datang ke Indonesia, satu juta berasal dari Eropa yaitu Inggris, Prancis, Jerman, Belanda dan Rusia. Wisatawan Inggris sendiri yang datang 230.000 orang. Tahun ini kami targetnya 300.000 orang," kata Nia kepada CNNIndonesia.com belum lama ini.

Dia sempat menjelaskan, wisatawan asal Inggris menjadi target karena mereka dikenal royal. "Jika biasanya wisatawan asing lain menghabiskan US$1,200, maka mereka bisa menghabiskan US$2,500. Ini pertanda bagus bagi ekonomi bangsa," ujarnya.

Nia mengaku tidak mudah untuk mengenalkan Indonesia kepada negara-negara Eropa. Hal itu dikarenakan letak Indonesia yang sangat jauh sehingga wisatawan membutuhkan perencanaan waktu dan keuangan yang tepat. Karenanya, Indonesian Weekend diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mendekatkan Indonesia ke mereka.

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER