Belgia Kedatangan Bayi Panda

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 20:25 WIB
Seekor panda di Belgia melahirkan bayi jantan. Belgia menjadi negara Eropa ketiga yang sukses mengembangbiakkan panda di penangkaran.
Ilustrasi panda. (WWF/Hanquan Chen)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah panda di dunia kini bertambah. Seekor panda di Belgia melahirkan bayi jantan.

Bayi tersebut merupakan hasil inseminasi buatan dari Hao Hao, panda betina berusia enam tahun dan panda jantan bernama Xing Hui. Kesuksesan tersebut tentu menjadi kabar gembira bagi dunia, karena panda merupakan hewan yang terancam punah. Populasi panda di dunia kini tersisa kurang dari 2000 ekor di seluruh dunia.

Bayi imut tersebut lahir di Suaka Margasatwa Pairi Daiza, Brugulette, Belgia pada Kamis (2/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Bayinya jantan!” kata Direktur Pairi Daiza Eric Domb dalam konferensi pers di Belgia. “Proses kelahiran berjalan lancar.”

Melansir laman Reuters, Domb menambahkan, kelahiran bayi tersebut juga disaksikan pakar panda dari China serta tim dokter hewan yang bersiaga menangani kondisi darurat.

Kendati berukuran raksasa, panda umumnya melahirkan bayi berukuran sangat kecil. Begitu juga dengan bayi yang dilahirkan di Pairi Daiza. Beratnya hanya 171 gram, dengan tubuh terbungkus kulit berwarna pink dan tanpa rambut hitam-putih khas panda.

“Dia menangis sangat keras saat lahir, tapi langsung terdiam saat Hao Hao menggendongnya,” kata Tim Bouts, pakar hewan kebun binatang tersebut. “Hao Hao sangat hebat. Insting keibuannya langsung mengambil alih.”

Berita kehamilan Hao Hao menjadi tajuk utama di Belgia. Pasalnya, panda bukanlah hewan yang mudah dibiakkan di penangkaran. Demi menjaga kesehatan Hao Hao dan bayinya, pihak Pairi Daiza menempatkan mereka di ruang khusus.

Kebun binatang tersebut menjadi rumah bagi Hao Hao dan Xing Hui sejak 2014. Keduanya merupakan bagian dari ‘diplomasi panda’ yang diberlakukan pemerintah China.

Menurut perjanjian kedua negara, Pairi Daiza akan merawat panda kecil tersebut hingga berusia 4 tahun, sebelum kemudian dikembalikan ke China.

Hasil survei WWF menyebutkan bahwa kini, hanya tersisa 1864 ekor panda dewasa di habitat aslinya. Jumlah tersebut meningkat nyaris sebesar 50 persen dibandingkan tahun 1970an atau sekitar 17 persen.

Guna menyelamatkan angka yang mengkhawatirkan tersebut, kini sekitar 300 panda hidup di penangkaran, kebanyakan di kebun binatang dan suaka margasatwa.

Meskipun demikian, membiakkan panda di penangkaran masih menjadi isu besar. Pasalnya, di penangkaran, panda sulit bereproduksi. Oleh karena itu, umumnya, dilakukan inseminasi buatan guna menambah populasi panda.

Belgia merupakan negara ketiga di Eropa yang berhasil mengembangbiakkan panda di penangkaran. Dua negara sebelumnya adalah Austria dan Spanyol. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER