Cara Cepat Turunkan Berat Badan dengan Cara Minim

Megiza | CNN Indonesia
Senin, 06 Jun 2016 17:53 WIB
Profesor dari Amerika menjabarkan cara cepat untuk menurunkan berat badan antara dengan berolahraga atau mengurangi makanan.
Ilustrasi. (Pexels/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalimat yang mengatakan 'Eat right. Work out' seringkali dijadikan mantra bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.

Namun, ketika direalisasikan, manakah di antara keduanya yang dapat memberikan perbedaan besar dan dapat membantu untuk mencapai target berat badan ideal?

Apakah benar cara yang paling cepat menurunkan berat badan adalah dengan berolahraga di gym empat kali dalam satu minggu, atau cukup dengan memesan salad dan menghindari kentang goreng pada saat makan siang?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut profesor dari University of Texas yang juga duduk sebagai Direktur Eksekutif Fitness Institute of Texas, Philip Stanforth, mempunyai jawaban mana yang lebih baik antara diet atau fitnes untuk menurunkan berat badan.

"Studi-studi cenderung menunjukkan bahwa dalam hal menurunkan berat badan, diet mempunyai peran penting dibandingkan dengan fitnes," kata Stanforth, seperti dikutip Independent.

Konsistensi meluangkan waktu untuk melakukan fitnes di gym membuat seseorang membutuhkan waktu yang lama untuk merasakan hasilnya. Tak hanya itu, Stanforth mengatakan, fitnes hanya membakar beberapa kalori dan menghabiskan lebih banyak waktu.

Daripada menghabiskan waktu yang cukup panjang, Stanforth menilai, ada beberapa makanan dengan jenis gula tinggi, lemak tinggi ataupun kalori tinggi yang bisa kita kurangi dengan diet.

Hal itu akan membuat perbedaan yang cukup jelas pada lingkar pinggang. Terkadang, perubahan itu juga dapat dilihat dalam waktu yang cukup cepat.

"Anda harus berjalan sejauh 56 kilometer untuk membakar 3500 kalori. Itu adalah jalah yang sangat panjang. Tapi kalau dilihat dari cara makan, sebatang cokelat Snickers dengan kandungan 500 kalori, dapat lebih mudah untuk Anda kurangi dibanding harus berjalan sejauh delapan kilometer per hari," katanya.

Beberapa penelitian pun mempunyai kesimpulan yang sama dengan pernyataan Stanforth tersebut. Dalam 20 penelitian yang melibatkan 3000 orang dan diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2014 lalu.

Kala itu, ditemukan bahwa diet tinggi proterin dan mengganti camilan dapat membantu seseorang menjaga berat badannya, setelah melakukan diet kalori, dibandingkan dengan fitnes.

Meski begitu, olahraga tetap dapat memberikan dampak untuk menjaga berat badan. Beberapa studi juga telah menyebutkan bahwa orang-orang yang sudah memiliki berat badan yang idel setelah diet, sebaiknya menjaga menu makanannya dan melakukan olahraga reguler.

Tak hanya berkaitan dengan stabilitas berat badan, olahraga juga disebut membantu meningkatkan mood positif dan melindungi tubuh dari penuaan dini, mencegah stres, depresi dan juga kecemasan.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER