Payung, Benda Hilang yang Tak Mungkin Kembali di Jepang

Christina Andhika Setyanti | CNN Indonesia
Senin, 13 Jun 2016 08:58 WIB
Kamera mahal yang hilang di Jepang mungkin bisa kembali kepada pemiliknya. Tapi ada satu benda yang tak mungkin kembali bila hilang di Jepang.
ilustrasi payung (jill111/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang dikenal sebagai salah satu negara teraman di dunia. Dan bukan cerita rahasia lagi kalau ada banyak barang hilang dan terlupakan akan kembali lagi ke pemilik aslinya.

Tak jarang turis bisa menemukan kembali kamera mahal mereka saat tertinggal beberapa jam di terminal. Meski demikian ada satu benda yang mungkin tak akan bisa kembali ke tangan pemiliknya, payung.

Mengutip Quartz, untuk alasan apa pun, payung adalah benda yang sangat berharga di Jepang. Ketika Anda meninggalkan sebuah payung di pintu masuk restoran, payung itu tak akan 'menunggu' sampai Anda keluar restoran. Apalagi jika saat itu hujan deras.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang agak mengejutkan, pada akhir Maret lalu, saat pembukaan layanan bullet-train ke Hokkaido, bagian utara pulau Jepang menyediakan layanan pinjaman payung gratis. 'Operasi' ini dimulai dengan seribu  payung gratis yang ditawarkan di enam lokasi di seluruh kota Hakodate. Salah satunya berhenti di Hokkaido di jalan kereta dari Tokyo ke Sapporo. Layanan ini diluncurkan oleh Hokkaido Shinkansen Promotional Organization yang bekerja sama dengan Hakodate Chamber of Commerce and Industry.

Payung pinjaman 'gratis' ini merupakan payung bening dan memiliki gambar logo kota. Payung-payung ini ditawarkan sebagai sikap ramah untuk wisatawan. Payung ini bisa digunakan oleh siapa pun, tapi harus kembali ke lokasi pengumpulan. Tentu saja, bisa kembali bukan berarti pasti kembali.

Saat liburan Golden Week lalu, misalnya, ada sekitar 100 payung yang tak kembali ke 'rumahnya.' Awalnya ada 500 payung lebih, tapi setelah masa libur hanya ada 400 payung yang tersisa. Dan jumlah total payung total ada 1.100 dari 1.500 sudah menghilang.

Penyedia mengumpulkan sekitar selusin payung yang telah ditinggalkan di hotel lokal. Namun sekarang, banyak payung yang sudah hilang di rumah-rumah penduduk setempat. Dengan payung seharga US$3,74 per buah, masa depan program ini diragukan karena dianggap bisa menghabiskan banyak anggaran. (vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER