Pelaku Vandalisme Taman Nasional Tertangkap Berkat Twitter

Agniya Khoiri | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Jun 2016 14:09 WIB
Casey Nocket tertangkap melakukan aksi vandalisme di taman nasional berkat Twitter dan kini dia dilarang masuk ke seluruh taman nasional AS.
Ilustrasi grafiti. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Grafiti atau mural di kota-kota besar, kerap dianggap bagian dari karya seni urban. 

Tapi, di sisi lain, ada juga yang hanya ingin meluapkan keinginan mencoret-coret tembok, tanpa memikirkan sisi estetika.

Salah satu contohnya adalah Casey Nocket, seniman grafiti yang berbasis di New York. Dia kini dilarang masuk dari seluruh taman nasional di Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Larangan ini bukan tanpa alasan diberikan kepadanya, namun atas dasar ulahnya yang melukis di atas formasi bebatuan yang dilindungi.

Selama dua tahun, Nocket tidak akan diizinkan masuk ke dalam setiap taman nasional dan ia harus memberikan pelayanan kepada masyarakat selama 200 jam. Tak hanya itu, ia pun diperintahkan untuk membayar denda, meski jumlahnya belum ditentukan hingga Desember mendatang.

Pelanggaran yang dilakukan Nocket adalah menggunakan cat akrilik yang sulit dihapus pada lukisannya di tujuh taman nasional, termasuk Yosemite, Rocky Mountain National Park, Canyonlands, Death Valley, Colorado National Monument, Crater Lake, dan Zion.

Dilansir dari Mashable, pihak kepolisian setempat tidak sulit mengindentifikasi pelaku aksi yang termasuk vandalisme itu. Pasalnya Nocket selalu membubuhkan ‘tanda tangan’ pada foto lukisan dalam akun Instagram yang ia pegang, Creepytings.

Pengguna Twitter bahkan membantu pihak berwenang dengan mempublikasikan 'screenshot' bukti bahwa grafiti itu adalah milik Nocket, yang diambil dari akun instagram dan tumblrnya. Tak ayal, secara cepat kasus ini menyebar luas yang kemudian membuat polisi mudah meringkus Nocket saat tengah beraksi.

"Kasus ini menggambarkan peran penting bahwa masyarakat dapat bermain dalam mengidentifikasi dan berbagi bukti perilaku ilegal di taman," kata Charles Cuvelier, selaku kepada penegakan hukum National Park Service, melalui sebuah pernyataan online.

"Jelas bahwa masyarakat sangat peduli untuk pengrusakan yang terjadi di tempat khusus seperti taman nasional dan kasus ini bisa jadi peringatan bagi orang lain untuk mempertimbangkan perilaku yang tidak pantas," tambahnya. (les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER