Pria Gemuk Beri Risiko Kanker Payudara pada Anak Perempuan

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 27 Jun 2016 12:04 WIB
Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang lahir dari Ayah yang mengalami kegemukan, rentan terkena kanker payudara.
Ilustrasi. (REUTERS/Toby Melville)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian agaknya akan menjadi peringatan bagi para suami atau ayah yang berencana memiliki anak perempuan. Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang lahir, ketika sang ayah mengalami kegemukan, berisiko terkena kanker payudara.

Hasil tersebut disampaikan berdasarkan penelitian yang dikerjakan ilmuwan Georgetown University, Washington DC dan dipublikasikan pada Scientific Reports.

Penelitian tersebut menguji pada hewan dengan cara mengawinkan tikus jantan yang kegemukan dengan tikus betina dengan berat badan normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil penelitian menunjukkan, anak tikus betina hasil perkawinan tikus tersebut memiliki risiko terkena kanker payudara dibandingkan dengan hasil perkawinan antar tikus dengan berat badan normal.

Sonia de Assis, pengajar di the Departement of Oncology di Georgetown University menemukan bahwa kegemukan yang terjadi pada ayah dapat mengubah miRNA atau molekul gen non-coding RNA dalam sperma.

Perubahan dalam gen sperma tersebut terbukti membawa dampak pada jaringan payudara anak perempuan hasil pembuahan sperma tersebut.

Molekul miRNA yang dikenal berperan dalam mengatur sinyal produksi unsulin, ternyata juga berperan dalam peningkatan berat badan dan jaringan lainnya yang berkaitan dengan kanker seperti hipoksia.

Hipoksia adalah kondisi kekurangan pasokan oksigen pada tubuh dan dapat menyebabkan otak, hati, dan organ lain rusak bila tak tertangani dengan baik. Hipoksia dapat disebabkan berbagai sebab, mulai dari keracunan gas hingga karena gangguan paru-paru, termasuk kanker paru.

Selama ini risiko kanker pada anak dianggap turunan bila sang ibu mengalami kegemukan saat hamil namun belum ada penelitian yang menguji hubungan dengan kegemukan pada ayah.

"Tentu saja penelitian ini dilakukan pada tikus, namun rekapitulasi temuan baru pada manusia menunjukkan bahwa pria obesitas memiliki perubahan struktur gen secara signifikan pada sperma mereka dibandikan pria berat badan normal," kata de Assis, seperti dilansir dari Telegraph.

"Pengujian pada hewan menunjukkan perubahan struktur gen pada sperma memiliki dampak risiko kanker pada keturunannya," ujarnya.

De Assis mengatakan perlu ada pengujian lebih lanjut untuk mengetahui dampak yang sama pada manusia. Sampai hasil penelitian pada manusia tersebut ditemukan, rekomendasi menjaga berat badan dan gaya hidup sehat menjadi saran utama demi keturunan yang lebih sehat.

(meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER