Jakarta, CNN Indonesia -- Dua dara muda Indonesia, Annastasia Fransisca Seger dan Gracia Octora Seger, sukses membuktikan keandalannya di kompetisi masak di Australia '
My Kitchen Rules' musim ke-7.
Kompetisi yang berakhir pada 26 April lalu, menobatkan mereka sebagai pemenang dan meraih hadiah sebesar AUD 250 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar.
Mereka bercerita, sangat ingin menjajal kompetisi ini sejak musim kedua ditayangkan. Hanya saja, kala itu Gracia masih berkonsentrasi menyelesaikan pendidikan masternya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saat itu nunggu dia (Gracia) selesai S2 dulu. Kami memang suka banget masak sejak kecil bantu Mama dan Oma. Mereka itu inspirasi paling besar kami. Mama jago banget masak, Oma tuh lebih lebih jago lagi," ungkap Tasia yang ditemui dalam acara
NBCUniversal, Senin (27/6) di Jakarta.
Masa kecil yang sering ditinggal kedua orang tua mereka membuat Tasia dan Gracia sudah akrab dengan aksi masak-memasak saat remaja. Di antara anggota keluarga yang lain, keduanya mengaku paling diandalkan untuk memasak tiap kali ada acara keluarga.
"Kami memang selalu maunya kebagian tugas masak. Enggak hanya masakin untuk keluarga, kalau lagi main ke rumah teman kami juga suka masakin," kata Tasia.
Meski terbilang cukup lama tinggal di Australia, hal itu tidak membuat mereka lupa akan masakan Indonesia, bahkan sajian masakan yang mereka suguhkan pada dewan juri umumnya adalah masakan-masakan khas Indonesia.
Sering memasak menu makanan khas Indonesia yang identik dengan rasa pedas dan menggunakan banyak cabai pun membuat mereka dijuluki sebagai '
Spice Sisters' oleh para penggemarnya.
"Kami sudah pernah masak ayam taliwang, otak-otak, juga bubur ketan hitam. Awalnya kami memodifikasi masakan Indonesia yang pedas banget jadi lebih '
westernized'. Tapi dengan mengurangi cabainya, juri malah enggak suka. Mereka maunya kami menyajikan yang otentik, paling
platingnya yang kami buat lebih internasional dan modern," ujar Gracia.
Walau sering memasak dengan resep yang diberikan oleh sang ibu dan nenek, kedua kakak adik ini pun mengaku tetap mengalami beberapa kesulitan saat berada di kompetisi tersebut.
Mulai dari mendapat tantangan memasak masakan negara lain, hingga memasak nasi tanpa '
rice cooker'.
"Kalau di rumah kan masak nasi gampang tinggal pake '
rice cooker' pencet lalu matang, tapi saat kompetisi ienggak boleh pakai itu, harus cara tradisional. Jadi aku belajar masak nasi sampai ngehabisin beras 10 kg buat
nemuin yang pas. Setelah itu nasinya kami bagi-bagikan ke orang-orang," kata Tasia.
Meski tampil kompak dan berhasil memenangkan kompetisi, layaknya kakak adik pada umumnya, Tasia dan Gracia ternyata kerap berselisih mengenai hal-hal yang kecil. Tak jarang, saat dalam kompetisi pun mereka lupa bahwa ada banyak kamera yang memantau mereka.
"Pasti ada ribut-ribut, tapi kalau soal rasa masakan kami tetap kompak walaupun berantem enggak akan pengaruhi masakan kami," kata Tasia.
Mimpi Membangun Restoran Indonesia di AustraliaKesuksesan Tasia dan Gracia menjadi pemenang kompetisi 'My Kitchen Rules' musim ke-7, membuat mereka ingin menggunakan hadiah yang didapat untuk mendirikan restoran di Australia.
"Restoran Indonesia di Australia tuh banyaknya yang cepat saji, sedangkan kami ingin membuat yang '
fine dining'," ujar Tasia.
Selain ingin membangun restoran, saat ini mereka pun sedang menyiapkan buku resep sendiri setelah mengoleksi ratusan buku resep yang sering mereka bawa kemana-mana, bahkan saat karantina dan beratnya mencapai 45 kg.
"Kami mau buat rencananya akan ada 60 resep tapi masih cari inspirasi, kami memang lebih senang buku resep meski sudah mudah cari di internet. Bahkan uang kami pun banyak dihabiskan untuk beli buku-buku itu. Beda rasanya saat membalikkan halaman buku ketika masak ketimbang lihat di
gadget," ujar Gracia.
"Saat ini kami juga sedang siapkan '
ready to use sauce', lalu produk yang di-marinated, seperti ayam goreng. Gracia juga mau buat sambal katanya," kata Tasia.
Rindu Kuliner IndonesiaSetiap satu tahun sekali, Tasia dan Gracia selalu menyempatkan waktu untuk pulang ke Indonesia dan bertemu sang nenek. Sama seperti masyarakat Indonesia lainnya yang tinggal lama di luar negeri, tentu mereka merindukan kuliner serta jajanan yang tak mereka temui di negeri kanguru.
"Aku suka banget nasi dan mi, jadi aku kangennya bakmi," kata Tasia yang mengaku gemar sekali pada seri drama korea.
"Kalau aku ayam goreng dan sayur asem, tapi ini lagi pengen banget makanan padang. Jadi setiap mau pulang tuh Oma selalu nanya mau dimasakin apa? aku jawab mau rendang
dong," ujar Gracia.
Kepulangan mereka ke Indonesia kali ini, tidak hanya untuk mengobati kerinduan dengan sanak keluarga yang tinggal di sini. Mereka berdua berencana ingin mendatangi pulau-pulau di Indonesia sambil mencicip berbagai kuliner dari tempat-tempat tersebut. Tasia dan Gracia pun berencana akan mengolah lebih banyak kuliner Indonesia sekembalinya nanti ke Australia.
(meg)