Cairan Pencuci Tangan dapat Tipiskan Kulit

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Minggu, 03 Jul 2016 17:55 WIB
Meski terbilang ringkas dan praktis, ternyata cairan pencuci tangan mempunyai efek yang lain dan dianggap tidak lebih efektif dibanding mencuci tangan langsung.
Ilustrasi hand sanitizer. (Gadini/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat bepergian seperti mudik, seringkali orang mengandalkan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, sebelum makan karena ringkas dan mudah. Namun, banyak yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya hand sanitizer tidak lebih efektif dibanding mencuci tangan langsung.

"Hand sanitizer itu tidak wajib, karena bahan dasarnya alkohol supaya bisa menghilangkan kuman di tangan. Tapi berdasarkan penelitian memang lebih efektif cuci tangan dengan sabun," kata Sekertaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Muhammad Adib Khumaidi, saat ditemui CNNIndonesia.com.

Banyak orang lebih memilih menggunakan hand sanitizer saat bepergian, seperti mudik misalnya, dengan alasan praktis. Bahkan, tak jarang orang menjadi malas mencuci tangan karena menganggap kuman sudah mati dengan hand sanitizer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal, sebuah penelitian menemukan petugas medis yang terlalu sering menggunakan hand sanitizer dibandingkan cuci tangan lebih mungkin menyebarkan penyakit berkaitan norovirus, atau gangguan pencernaan seperti diare.

"Pakai hand sanitizer terlalu sering juga tidak baik karena dapat membuat kulit menjadi tipis. Dan dari segi efektivitas pencegahan kuman, lebih baik cuci tangan dibanding hand sanitizer, ini pilihan." kata Adib.

Hand sanitizer sebagian besar terbuat dari alkohol yang berperan sebagai antiseptik. Selain alkohol, hand sanitizer juga ditambahkan bahan lain seperti air, parfum, dan gliserin.

Namun menurut juru bicara Infectious Disease Society of Amerika Aaron E Glatt, seperti yang dilansir WebMD, penggunaan hand sanitizer tidak berlaku bagi pembersihan bakteri Clostridium difficile yang menyebabkan peradangan hebat di usus besar.

Selain itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cuci tangan masih lebih ampuh untuk menghilangkan jenis virus seperti norovirus.

Cuci tangan dengan sabun juga ampuh untuk pencegahan terbaik setelah dari kamar mandi, mengganti popok, saat persiapan dan sebelum makan.

Selain penggunaan alkohol yang terlalu sering tidak baik bagi kulit, alkohol ternyata juga dapat membawa dampak negatif seperti keracunan pada pengguna hand sanitizer bila tak hati-hati atau terminum jalam jumlah tertentu.

Menurut Badan POM Amerika Serikat (FDA), mengatakan bahan-bahan kimia seperti triclosan dan triclocarban yang biasa ada dalam hand sanitizer dapat membawa risiko tertentu. Manfaat bahan kimia tersebut juga belum teruji ilmiah.

Salah satu yang dikhawatirkan dari penggunaan bahan kimia seperti triclosan dan triclocarban adalah resitensi bakteri terhadap bahan kimia tersebut dan efek hormonal pada manusia.

(meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER