Salah Paham Soal Makanan Beku Picu Tingginya Limbah Makanan

Megiza | CNN Indonesia
Kamis, 07 Jul 2016 10:15 WIB
Banyaknya kesalahpahaman yang dipercayai masyarakat mengenai menyimpan dan mengonsumsi makanan beku berimbas pada limbah makanan yang kian meningkat.
Ilustrasi. (Thinkstockk/JazzIRT)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kesalahpahaman tentang kapan waktu yang aman untuk mengonsumsi makanan beku ternyata telah membuat limbah makanan di Inggris meningkat.

Hal itu diketahui setelah Badan Standar Makanan negeri Ratu Elizabeth itu menemukan 43 persen masyarakat percaya bahwa makanan hanya dapat dibekukan pada hari pembelian.

Sebanyak 38 persen lainnya mengatakan membekukan daging setelah dimasak adalah berbahaya. Sedang 36 persen sisanya berpikir bahwa bahan makanan menjadi tidak aman jika disimpan di dalam freezer. Badan Standar Makanan setempat pun menyebut semua pemikiran tersebut adalah salah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam survei yang dilakukannya, tercatat ada 31 persen responden yang mengatakan informasi tentang bagaimana menyimpan dengan benar makanan beku akan dapat mengurangi limbah makanan.

Di Inggris, tercatat ada 7 miliar ton makanan yang dibuang selama satu tahun. Ironisnya, setengah dari jumlah tersebut sebenarnya masih layak untuk dimakan.

Direktur Kebijakan Badan Standar Makanan Inggris, Steve Wearne, mengatakan banyak masyarakat Inggris yang ketakutan mengonsumsi makanan yang sudah masuk ke freezer.

Dia menilai, makanan tidak harus langsung disimpan di freezer pada hari pembelian. Wearne menyebut, makanan dapat disimpan kapan saja di lemari pendingin, asalkan tak melewati tanggal 'baik digunakan sebelum' yang biasanya tercantum di kemasan makanan.

"Freezer adalah seperti tombol 'pause' sehingga dapat membekukan makanan sampai tanggal 'baik digunakan sebelum'. Setelah dicairkan, berarti tombol pause dimatikan. Karenanya, hanya cairkan makanan pada saat Anda akan memasaknya atau dalam waktu 24 jam setelah makanan itu benar-benar mencair," kata Wearne seperti dikutip Independent.

Secara teori, makanan dapat disimpan dalam freezer tanpa batas, meskipun kualitas makanan akan mulai menurun setelah tiga sampai enam bulan. Karenanya, cara terbaik adalah mengolahnya segera daripada di kemudian hari.

Salah satu tim kesehatan dan mikrobiologi Badan Standar Makanan Inggris, Laura Roswell memperingatkan bahwa pembekuan tidak berarti menghancurkan bakteri. Hanya saja bakteri menjadi tidak aktif selama makanan di dalam freezer.

Artinya, makanan dapat dianggap aman ketika masih di dalam freezer. Namun bakteri akan mulai berkembang ketika makanan dikeluarkan dari freezer.

"Praktisnya adalah, lebih hangat temperatur suhu maka bakteri akan lebih aktif. Itu sebabnya kami merekomendasikan untuk mencairkan makanan perlahan-lahan dan aman. Sebaiknya makanan bermalam di kulkas sebelum digunakan, setelah dikeluarkan dari freezer," kata Roswell.

"Sedangkan makanan yang telah dicairkan dan kembali dibekukan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengeluarkan racun," ujarnya.

(meg)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER