Susu Kocok Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 10:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Mengonsumsi milkshake atau susu kocok membantu tetap kenyang antara waktu sarapan dan makan siang, sehingga kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit, menurut studi yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition.
Dilansir dari Foxnews, peneliti dari Wageningen University di Belanda melakukan percobaan pada 15 laki-laki dengan indeks massa tubuh 22,6. Indeks massa tubuh 18,5-24 secara umum tergolong sehat.
Setelah sarapan, masing-masing dari mereka minum milkshake beragam tekstur, mulai dari encer hingga kental, dengan kandungan kalori antara 100-500.
Semua milkshake dalam penelitian memiliki kandungan gizi yang sama, terdiri dari 50 persen karbohidrat, 20 persen protein dan 30 persen lemak.
Setelah minum, mereka dipindai MRI untuk melihat seberapa cepat perut kosong dan setelahnya mereka makan siang sampai kenyang.
Hasilnya, mereka yang minum milkshake tidak kental dan rendah kalori, perutnya lebih cepat kosong. Perjalanan cairan dari perut hingga ke usus halus memakan waktu 26,5 menit. Sementara, mereka yang mengonsumsi milkshake yang kental dan padat kalori perlu waktu 82 menit.
Tetapi, laki-laki yang minum milkshake kental yang mengandung 100 kalori merasa lebih kenyang daripada mereka yang mengonsumsi milkshake cair 500 kalori.
“Tingkat kenyang terjadi karena viskositas naik, peristiwa itu disebut kenyang semu. Hal ini mungkin berguna untuk menurunkan asupan energi,” tulis ketua peneliti Guido Camps.
Dia menambahkan, tambahan serat untuk mengentalkan milkshake, seperti guar gum atau xatham berbasis karbohidrat, bisa membuat susu kocok lebih sehat dan mengenyangkan, tanpa menambah kalori.
Berdasarkan studi tersebut, milkshake yang sangat kental namun rendah kalori, bisa menahan lapar dan mencegah makan terlalu banyak, yang berimbas pada penurunan berat badan.
Namun, peneliti berpendapat perlu ada studi lanjutan untuk mengetahui manfaat yang lebih luas dari milkshake dan efektivitasnya dalam menurunkan berat badan. (antara/les)
Dilansir dari Foxnews, peneliti dari Wageningen University di Belanda melakukan percobaan pada 15 laki-laki dengan indeks massa tubuh 22,6. Indeks massa tubuh 18,5-24 secara umum tergolong sehat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah minum, mereka dipindai MRI untuk melihat seberapa cepat perut kosong dan setelahnya mereka makan siang sampai kenyang.
Hasilnya, mereka yang minum milkshake tidak kental dan rendah kalori, perutnya lebih cepat kosong. Perjalanan cairan dari perut hingga ke usus halus memakan waktu 26,5 menit. Sementara, mereka yang mengonsumsi milkshake yang kental dan padat kalori perlu waktu 82 menit.
Tetapi, laki-laki yang minum milkshake kental yang mengandung 100 kalori merasa lebih kenyang daripada mereka yang mengonsumsi milkshake cair 500 kalori.
“Tingkat kenyang terjadi karena viskositas naik, peristiwa itu disebut kenyang semu. Hal ini mungkin berguna untuk menurunkan asupan energi,” tulis ketua peneliti Guido Camps.
Dia menambahkan, tambahan serat untuk mengentalkan milkshake, seperti guar gum atau xatham berbasis karbohidrat, bisa membuat susu kocok lebih sehat dan mengenyangkan, tanpa menambah kalori.
Berdasarkan studi tersebut, milkshake yang sangat kental namun rendah kalori, bisa menahan lapar dan mencegah makan terlalu banyak, yang berimbas pada penurunan berat badan.
Namun, peneliti berpendapat perlu ada studi lanjutan untuk mengetahui manfaat yang lebih luas dari milkshake dan efektivitasnya dalam menurunkan berat badan. (antara/les)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER