Jakarta, CNN Indonesia -- Kecanggihan teknologi di dalam telepon pintar agaknya tidak melulu dapat memudahkan penggunanya. Tak hanya memudahkan pengguna, beberapa aplikasi
hi-tech juga kerap mengklaim dapat memperingkas hal-hal yang rumit.
Bagi seorang turis, aplikasi yang dianggap dapat membantu perjalanan mereka adalah aplikasi peta atau penunjuk jalan. Teknologi penunjuk jalan Google Maps pun menjadi alat bantu yang paling sering diandalkan.
Namun sayangnya, hal itu malah menyesatkan dua orang turis di Venesia. Dilansir dari
Travel and Leisure, kedua wisatawan itu nyaris menabrak pejalan kaki karena mobil Fiat mereka masuk ke dalam area pejalan kaki.
Media lokal
La Nuova mengabarkan, keduanya nyaris dikeroyok warga setempat karena menerabas masuk ke kawasan pejalan kaki. Artinya, di kawasan tersebut, kendaraan bermotor dilarang masuk.
"Kami sedang menuju hotel kami yang berlokasi dua kilometer dari sini. Google Maps menyuruh kami untuk lewat jalan ini," kata turis yang enggan menyebutkan namanya itu kepada
La Nuova.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Venesia, banyak kawasan yang melarang mobil masuk. Gondola dan perahu menjadi transportasi yang bisa dipilih turis atau warga lokal, selain berjalan kaki.
Tidak hanya itu, di area pusat bersejarah kota ini juga banyak dipampang tanda larangan mengendarai mobil. Hanya saja, banyak wisatawan yang kerap tak menyadari larangan tersebut.
Hal itu diakui membuat banyak turis di Venice kebingungan. Padahal, sebagai aplikasi penunjuk jalan, Google Maps pun mempunyai opsi pilihan rute untuk berjalan kaki.
(meg)