Sosis Ganja Jadi Menu Baru di Kentucky

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Kamis, 04 Agu 2016 06:51 WIB
Produk dari serat, minyak dan biji ganja itu diolah sebagai bagian dari bumbu untuk membuat sosis dalam festival di Louisville, Kentucky.
Ilustrasi ganja. (REUTERS/Steve Dipaola)
Jakarta, CNN Indonesia -- Berusaha meningkatkan potensi dan meraih pendapatan lebih tinggi, sebuah festival di Louisville, Kentucky, mengadakan kompetisi olahan daging dengan cita rasa baru yaitu menggunakan varietas ganja. Ganja yang digunakan bukan dalam bentuk daun, melainkan hemp yaitu produk dari serat, minyak ataupun biji ganja.

Tak seperti jenis Cannabis lainnya, hemp memiliki kandungan senyawa obat psikoaktif tetrahydrocannabinol atau THC yang lebih rendah.

Hemp memiliki banyak manfaat mulai dari serat yang dapat digunakan sebagai kanvas dan pakaian, biji yang digunakan sebagai makanan, hingga berbagai produk lainnya seperti kertas hingga bangunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya mengenalkan hemp sebagai bahan tambahan dalam pengolahan daging ini dikompetisikan dalam acara the Hemp Dawg. Inovasi kuliner ini pun dianggap sebagai sebuah trobosan di negara bagian tersebut.

Melansir Khou, selama beberapa dekade, pengunjung festival olahan daging sapi tersebut selalu menikmati sapi dengan cara konservatif. Daging dalam festival tersebut berasal dari seluruh penjuru Amerika Serikat.

"Banyak orang menganggap rasa minyak hemp ketika diberikan ke daging akan mirip mariyuana. Namun ini berbeda," kata Trey Webb, manajer Webb's Butcher Block yang menyediakan daging berbalur ganja itu.

"Ini rasanya enak, seperti ada rasa kacang panggang di dalamnya," ujarnya.

Hemp yang ditambahkan ke daging tersebut berasal dari petani lokal. Karenanya, penggunaan ini juga dianggap menjadi peluang komoditas baru bagi petani lokal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Penggunaan hemp ini sudah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). Pihak FDA, melalui surelnya kepada perwakilan masyarakat setempat menyatakan bahwa yang dilarang hanyalah daun ganja.

"Minyak dan biji hemp dapat digunakan, untuk penyedap daging dan ternak lainnya tanpa tambahan zat apapun," tulis FDA.

Persetujuan FDA ini disambut baik oleh para peternak lokal dan pengusaha daging di Kentucky. Dengan ramuan hemp, mereka langsung mengolah sosis yang kemudian mendapat sambutan luar biasa dari pembeli.

Menurut Daily Mail, sosis hemp variasi baru tersebut langsung menuai sukses. Sebuah restoran penyedia sosis hemp, Maxine Bracken, bahkan telah memesan dua ribu sosis dengan hemp, dan mendapat komentar sosis tersebut terasa lezat, seperti sosis Polandia. (meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER