Jakarta, CNN Indonesia -- Akhir pekan sudah di depan mata. Saatnya meluangkan waktu sembari bermain air di pantai maupun kolam renang. Bagi yang gemar menikmati surga bawah laut, bisa memilih
snorkeling atau
diving.
Bagi sebagian wanita, hal-hal yang perlu disiapkan untuk liburan bukan semata memilih destinasi dan teman seperjalanan. Mereka yang ingin tetap tampil menarik saat liburan, juga menyiapkan baju renang atau baju selam model terkini.
Namun modis saja tidak cukup, karena ada hal lain yang juga harus diperhatikan oleh wanita sebelum menceburkan tubuh ke dalam kolam renang ataupun ke laut, lalu beranjak untuk berjemur, menikmati kehangatan terik sinar matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal lain yang harus diperhatikan itu adalah larangan agar tak berlama-lama mengenakan baju renang basah. Alasannya, bakteri dari air yang menempel di baju renang dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh jika baju renang basah dibiarkan melekat di tubuh dalam waktu lumayan lama.
"Zat yang mengandung mikroorganisme dan bakteri berkembang dengan cepat di tempat yang lembab, gelap, seperti baju renang atau baju olahraga yang basah," ujar Alissa Dweck, asisten kepala klinik dan OB/GYN di Sekolah Kedokteran Mount Sinai kepada
Huffington Post.
"Jadi kalau Anda takut terinfeksi bakteri-bakteri seperti itu, sebaiknya Anda segera mengganti pakaian basah Anda dan menggantinya dengan yang kering."
Berikut ini, beberapa alasan yang membuat Anda tak ingin lagi berlama-lama mengenakan baju renang basah.
1. Tempat menarik bagi bakteriBagian dalam baju renang yang basah terasa lembab dan hangat. Karena itu, bakteri mudah berkembang biak di sana.
Ketika di dalam air, baju renang cenderung menyerap bermacam-macam bahan kimia dan bakteri di kolam renang atau laut. Saat Anda keluar dari air, bagian pribadi tubuh Anda sudah tentu rentan terkena bakteri.
Pada saat duduk, bakteri sehat yang berada di area kemaluan wanita pun terancam oleh serbuan bakteri dari air.
Pertanda terkena bakteri dapat diketahui dengan rasa gatal, bengkak, atau muncul warna keabuan dan aroma yang tidak sedap di sekitar kemaluan.
2. Merangsang infeksi zat yang mengandung mikroorganismeKarena ragi berkembang di tempat yang hangat dan basah, pakaian renang basah dapat menjadi sarang hidupnya bakteri pemicu infeksi.
Luka atau nanah yang bersentuhan dengan pakaian renang basah dapat memicu tumbuhnya sel-sel ragi di vagina ataupun vulva, menurut University Hospitals.
3. Menyebabkan gatal dan ruamBerlama-lama dengan baju renang basah dapat membuat bagian kemaluan terinfeksi dan memicu gatal-gatal. "Infeksi ragi di are vagina disebabkan oleh jamur," kata Dweck.
(meg/vga)