Jakarta, CNN Indonesia -- Perdebatan tentang pemilihan presiden Amerika Serikat mendatang memang semakin memanas. Tak hanya di negara bagian AS, namun debat juga muncul di kawasan perbatasan.
Sebuah deli atau rumah makan di Windsor, Ontario, Kanada, yang menjual sandwich Donald Trump menjadi penyulutnya. Restoran itu membuat menu khusus dari dua tangkup roti putih dengan baloney, acar kecil dan keripik tortila yang dilabeli nama sang calon presiden kontroversial itu.
Sama seperti namanya, sandwich itu pun berhasil membuat kontroversi. Si pemilik Windsor Sandwich Shop hanya bisa menjual menu tersebut selama satu minggu, karena reaksi dari banyak orang setelah mengetahui adanya menu tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak orang yang berpikir menu itu lucu. Tapi saya juga mendapat banyak reaksi negatif, terutama dari orang-orang yang berada jauh dari sini.
Yah, mungkin mereka pendukung Trump," kata si pemilik deli, Lawrence Lavender kepada National Post.
Dilansir dari
FoxNews, Lavender mengakui dia memang sudah bersiap mendapatkan reaksi dari banyak orang dengan membuat sandwich donald trump. Hanya saja, dia tidak mengira akan mendapat lebih banyak reaksi yang menyatakan tersinggung.
"Saya punya teman di Facebook yang sebenarnya pendukung Trump, dan dia menganggap menu ini lucu. Sayangnya ada beberapa orang di luar sana yang menanggapinya dengan kasar dan menyebutnya dengan tidak pantas," ujar pria berkewarganegaraan Amerika dan Kanada ini.
Setelah mendapat ulasan tak menyenangkan dari pengunjung yang menurut Lavender belum tentu sudah mencicipi sandwich tersebut, dia pun menghapus makanan itu dari daftar menu. Lavender pun merasa, agaknya lelucon tentang Trump hanya baik untuk ditertawakan bukan untuk dimakan.
(meg/vga)