Jakarta, CNN Indonesia -- Tren minum kopi belakangan ini memang kian menyingkirkan kopi instan. Bagi mereka yang mengklaim sebagai pecinta kopi, kopi instan bukanlah hal yang menarik untuk mereka.
Banyak dari mereka beralasan bahwa minum kopi instan tak senikmat menyeduh kopi hitam. Tidak adanya ampas yang tersisa di dalam gelas saat mengkonsumsi kopi instan dianggap menjadi hal yang kurang menarik.
Namun, banyaknya gerai kopi saat ini tak berarti membuat kopi instan sudah tidak lagi dinikmati oleh banyak orang. Kopi instan telah dikenal dengan aromanya yang kuat, tekstur yang kering dan rasanya yang mengalahkan kacang tanah segar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika banyak orang bisa mendeskripsikan perbedaan kopi arabika atau robusta, atau menyebut daerah-daerah mana saja yang dapat menghasilkan biji kopi terbaik ketika memilih kopi hitam, maka berapa banyak dari kita yang benar-benar memahami tentang kopi instan?
Dilansir dari
Huffington Post, pertama, sudah jelas bahwa kopi instan benar-benar dibuat dari biji kopi. Biji-biji dipanggang, dihancurkan dan diseduh sebelum masuk dalam perjalan untuk dirambu sebagai kopi instan.
Yang membuat kopi dapat dinikmati dengan cepat adalah ketika semua kandungan air dalam biji kopi dihilangkan pada saat biji kopi dipanggang dan meninggalkan kristal kopi yang sudah dehidrasi. Untuk membuatnya, Anda pun hanya cukup menambahkan air panas.
Sebenarnya ada dua cara untuk membuat kopi instan. Keduanya adalah dengan pengeringan semprot dan pengeringan beku.
Pengeringan semprot dapat dilakukan dengan menyemprotkan konsentrat kopi cair ke udara panas pemanggang. Ketika kopi akan sudah dihaluskan, cairan tersebut akan menguap dan menjadi kristal-kristal kecil.
Untuk pengeringan beku, terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk membuat kopi instan. Pertama, kopi dimasak hingga menjadi ekstrak kopi. Ekstrak tersebut kemudian didinginkan dalam suhu minus 6 derajat celsius dan membuatnya seperti '
slushie' atau serutan es.
Serutan ekstrak kopi itu kemudian didinginkan di dalam sebuah drum atau nampan dengan suhu minus 4,4 derajat celsius, hingga membentuk lembaran-lembarang es kopi.
Lembaran itu kemudian dipecah menjadi butiran dan dikirim ke alat vakum pengering yang kemudian membuat kandungan es menguap dan meninggalkan butiran kopi instan.
Karenanya, meski Anda lebih senang dengan kopi hitam yang diseduh, tak dapat dipungkiri bahwa kopi instan menggunakan teknologi yang mengagumkan. Artinya, semua jenis ataupun merek kopi yang Anda saat ini diciptakan dengan kandungan yang sama.
(meg)