Jakarta, CNN Indonesia -- Cara dan kebiasaan makan setiap orang ternyata berbeda-beda. Bukan lantaran terjadi perubahan tren makanan atau perubahan selera pribadi seseorang.
Kenyataannya konsumen sekarang ini memiliki perbedaan budaya dan pola makan berdasarkan generasi mereka. Artinya, kebiasaan makan Generasi X akan sangat berbeda dengan kebiasaan makan Generasi Y atau bahkan Generasi Baby Boomers.
Konsumen dari beragam etnis saat ini, tak dimungkiri memang lebih banyak mengenal dan terpapar berbagai jenis makanan masa kini. Generasi masa kini juga dianggap lebih banyak bergantung pada makanan dibanding generasi lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Foodbiz, Technomic Inc. melakukan sebuah penelitian terhadap Generasi Z,
millennial, Generasi X, dan Baby Boomers untuk memahami tentang lanskap jasa makanan yang akan berkembang di Kanada bagi generasi muda.
Penelitian dilakukan terhadap 1.150 konsumen yang berusia 13-70 tahun. Penelitian ini merupakan bagian dari 2016 Canadian Generational Consumer Trend Report.
Laporan tren ini berfungsi sebagai panduan bagi operator jasa makanan dan pemasok bahan baku untuk memahami persamaan dan perbedaan kebiasaan makanan di berbagai generasi.
Karena bagaimanapun kesuksesan bisnis di bidang makanan tergantung pada seberapa besar Anda mengetahui tren dan kebiasaan makan konsumen.
Berdasar penelitian, Generasi Z (usia 13-23 tahun saat ini) akan lebih tertantang untuk bisa mencicipi beragam rasa makanan baru. Kebiasaan ini terjadi karena mereka mendapat kebebasan untuk mencicipi dan mendapatkan beragam variasi makanan dari berbagai etnis di dunia.
Sedangkan generasi millennial (usia 24-39) dan Generasi X (usia 40-50) saat ini lebih tertaik pada aneka rasa tardisional. Beberapa kalangan dari generasi Baby Boomers (usia 51-70) masih berada di puncak keberhasilan mereka, sementara beberapa sudah pensiun dan memiliki pendapatan tetap.
Namun mereka sama-sama memiliki satu selera makanan. Bagi mereka yang terpenting dalam urusan makanan adalah harganya.
(vga)