Menjaring Yachters di Sail Karimata & Festival Bahari Kepri 2

Advertorial | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 18:13 WIB
Yachters dunia pun bakal dihipnotis dengan hadirnya Sail Karimata dan Festival Bahari Kepri 2016, pada pertengahan Oktober 2016.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepulauan Riau (Kepri) tak ingin kelewatan menangkap potensi wisata yacht. Yachters dunia pun bakal dihipnotis dengan hadirnya Sail Karimata dan Festival Bahari Kepri 2016, pada pertengahan Oktober 2016. “Salah satu kekuatan kita memang di bahari. Lihat saja nanti di Sail Karimata dan Festival Bahari Kepri 2016,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Wisata yacht, salah satunya di Kepri, tengah digarap serius oleh Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar dengan mencontoh Singapura yang sukses mengelola wisata baharinya.

"Kita benchmark Singapura dengan sistem dan regulasi yang dipakai Singapura, yang base on customers. Mereka sudah menggunakan model marketing 2.0, kita masih berdasar pada product, 1.0,” kata Arief Yahya. Selama ini Singapura meraup banyak devisa dari parkir sekitar 4.000 yacht dengan tarifnya rata-rata 1.500 SIN Dolar. “Itu baru tarif parkirnya. Belum termasuk biaya perawatan dan ongkos kebutuhan hidup sehari-hari,” terang Guntur Sakti, Kepala Dinas Pariwisata Kepri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan para yachter bisa menetap minimal tiga bulan. Bahkan ada yang sampai satu tahun. Coba dibayangkan berapa potensi uang yang akan beredar di masyarakat bila Kepri disinggahi yachter-yachter dunia? Angkanya pasti lumayan,” beber Guntur Sakti.

Tak hanya Singapura saja yang intens menggarap wisata yacht. Negeri tetangga lainnya, Thailand dan Malaysia juga mulai intens mengembangkan wisata bahari dan menjaring yacht wisata dari seluruh dunia. Mereka mengembangkan wilayah Phuket sebagai pintu masuk para pelayar dunia. Begitu juga Pulau Tioman, Malaysia yang mengandalkan yachters. “Sekarang kenapa nggak kita geser ke Indonesia? Masuk atau keluar lewat Batam atau Bintan?” papar Guntur.

Untuk mendorong pariwisata di sektor tersebut, banyak digelar even yacht rally dunia. Bisa juga mereka mampir ke event Sail Karimata serta Festival Bahari Kepri yang akan digelar pertengahan Oktober 2016.

Guntur menilai Kepri sudah punya modal dasar untuk menyambut yachter-yachter dunia, salah satunya kekayaan bahari dan panoramanya. Terdapat2.408 pulau besar dan kecil yang bisa disinggahi yachter-yaghter di Kepri, seperti Anambas, Pulau Abang, Pulau Petong, Pulau Hantu hingga Pulau Labun. 

Guntur senang karena regulasinya sudah dibuat sangat simpel untuk para yachter. Kini Indonesia sudah menyediakan social culture visa. Masa berlakunya 60 hari dan bisa diperpanjang 4 x 30 hari. Dengan begitu, para yachter bisa berpetualang selama enam bulan di Indonesia.

CAIT atau izin masuk yacht ke perairan Indonesia mulai disederhanakan. Kini cukup 3 jam, dari sebelumnya 3 minggu pengurusan. Merekapun tinggal masuk ke situs tertentu dan mengisi formulir.

Sekarang malah sudah ada Peraturan Presiden 105/2015 yang memayungi pengurusan dokumen CIQP (Custom, Immigration, Quarantine, Port) di 18 pelabuhan. Yacht dijamin bisa tetap di Indonesia selama tiga tahun
Kepri punya 17 pintu masuk. Jumlahnya terbanyak di Indonesia. Kepri juga punya zero equtor di Lingga yang jadi incaran yachter serta playground yang eksotik di Natuna dan Anambas. Juga sudah ada MoU antara Gubernur Kepri dengan Dubes Singapura menjadikan Kepri sebagai pintu gerbang wisata bahari Indonesia.

"Jadi Kepulauan Riau sangat mungkin mengembangkan wisata yacht dan menjadi playground yacht dari berbagai negara. Kepri justru menjadi surga wisata bahari. Punya ribuan pulau, terumbu karang dan hutan mangrove dan pulau-pulau kecil nan eksotis. Silakan datang dan buktikan sendiri di Festival Bahari Kepri dan Sail Karimata 2016,” pungkas Guntur. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER