Kain Gorontalo Dipamerkan kepada Wisman dari Timur Tengah

adv | CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2016 16:40 WIB
Sekarang saatnya Gorontalo menarik hati para wisatawan mancanegara untuk singgah di sana.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekarang saatnya Gorontalo menarik hati para wisatawan mancanegara untuk singgah di sana. Pada tanggal 9-13 Oktober nanti akan digelar Festival Budaya Karawo 2016 di Provinsi Gorontalo. Akan ditampilkan sejumlah kegiatan yang bertemakan kain khas Gorontalo, Karawo di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo.

"Festival ini juga bertepatan dengan kegiatan IMEU (Indonesia Midle East Update,Red). Ini merupakan pertemuan saudagar, pengusaha, dan kedutaan negara timur tengah di Indonesia," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro didampingi Kasi Promosi dan informasi Fahmi Ihsan.

Gorontalo sudah seharusnya berkembang lebih cepat dari rata-rata pengembangan pariwisata di daerah lain. Sebab, Manado saja sudah semakin sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara (wisman) dari Tiongkok. Rencananya para wisman asal Filipina juga akan segera berkunjung ke Manado.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manado juga sudah mengonfirmasi akan menjadi Hub City. Dengan begitu, Manado akan menjadi tempat connector perhubungan udara di Indonesia Utara. Karena itu, kota-kota sekitar seperti Gorontalo, Morotai, Sangihe, Ambon, Ternate,dan Tidore akan segera menjadi sasaran wisman berikutnya.

Jadi sudah saatnya bagi Gorontalo untuk bersiap-siap. Tahun ini Gorontalo dipilih sebagai tuan rumah IMEU, jadi akan disiapkan berbagai acara dengan sebaik mungkin. "Ibarat sambil menyelam minum air, kegiatan IMEU itu kerjasama dengan Kementerian Luar Negri," ujar Jamal Nganro.

Fahmi Ihsan juga mengatakan bahwa pihaknya sudah mempersiapkan semua hal dengan matang untuk menyambut para tamu dari negara timur tengah. Mulai dari hotel hingga membawa mereka menyaksikan atraksi yang dimiliki oleh Gorontalo.

"Kegiatan ini juga bertepatan dengan Festival Boelamo yang dilaksanakan pada tanggal 5 hingga 12 Oktober 2016. Sesuai instruksi Menteri Pariwisata Arief Yahya, kami juga sukses mengundang acara Dahsyat RCTI sebagai bagian dari promosi agar festival kami dikenal Indonesia, jadi tamu dari Timur Tengah itu bisa menyaksikan semua rangkaian acara," kata Fahmi.

Sementara untuk acara Fashion Karawo, pihak panitia pelaksana mendatangkan desainer kaliber tinggi agar hasil desainnya tidak memalukan dan bisa mendunia. "Kita akan undang Yurita Pudji Djadjang untuk mendesain karawo sesuai arahan pak Menteri, agar festival fashionnya juga mendunia," ujarnya dengan rasa bangga. Fashion Karawo yang berlangsung di Gorontalo memang untuk memperkenalkan Kain khas Karawo.

Menurut Fahmi, acara tersebut bertujuan untuk lebih memperkenalkan sulam Karawo khas Gorontalo. Sebab itu semua merupakan rangkaian kegiatan dari Festival Karawo dan Festival Boalemo 2016. Tahun ini Fashion Karawo mengadakan empat kategori lomba untuk tiap designer dan busana yang dibawakan oleh peserta. Jenis busananya, antara lain busana muslim, gaun pesta, pakaian kasual, dan pakaian kantoran.

Di samping itu Fahmi juga mengungkapka bahwa ini merupakan kesempatan perancang muda untuk berkreasi. "Lomba Fashion Karawo ini merupakan ajang designer muda lainnya untuk unjuk gigi dan belajar, untuk dapat tampil lebih percaya diri serta menambah pengalaman dan memajukan sulam karawo hingga semakin dikenal di nusantara maupun internasional," ungkap dia.

Fahmi juga menambahkan pendapatnya bahwa dalam Festival Budaya Karawo 2016 terdapat sejumlah kegiatan. Berbagai kegiatan itu antara lain, family song karawo, festival band, fashion band, desain karawo, dan lomba fotografi karawo. Selain itu, dalam festival karawo ini para peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut sudah pasti akan ikut terjun dalam karnaval karawo.

"Jadi banyak sekali agenda kegiatan yang kami sudah siapkan. Pastinya semua kegiatan akan bernuansa karawo" ungkap Fahmi.

Karawo sendiri merupakan kain sulam khas Gorontalo yang dibuat dari anyaman benang. Ada keunikan tersendiri dari kain ini. Sebab, kain ini hanya dapat diproses dengan menggunakan tangan manusia saja dan tidak bisa dibuat dengan menggunakan tenaga mesin.

Di Zaman dahulu, kain karawo hanya bermotif bunga saja. Namun seiring perkembangan zaman, kini karawo telah menggunakan motif modern, seperti logo instansi dan burung. Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo menjadi sentra pembuatan kain karawo khas Gorontalo. (odh/odh)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER