Bekasi Andalkan Jajanan Kaki Lima demi Pikat Wisatawan

Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2016 11:01 WIB
Kawasan Pasar Proyek yang terkenal dengan ragam kuliner lokal akan ditata lebih rapi sehingga menarik dikunjungi warga dan juga wisatawan.
Jajanan kaki lima dan cagar budaya akan menjadi daya tarik baru di Bekasi. (Dok. Hotel Indonesia Kempinski)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan menata potensi kuliner kaki lima di Pasar Proyek, Bekasi Timur, untuk dijadikan alternatif wisata masyarakat.

"Kita ingin kuliner Bekasi yang harus ditonjolkan di kawasan itu," kata Kepala Seksi Penatagunaan Lahan Dinas Tata Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan di Bekasi, belum lama ini.

Dikatakan Johan, kawasan Pasar Proyek yang akan ditata meliputi Jalan Ir H Djuanda sepanjang 380 meter, mulai dari jembatan sampai simpang Jalan Kartini. Kemudian, Ruas Jalan Mayor Oking hingga Jalan Kartini sepanjang 644 meter serta jalan primer dan sekunder 645 meter hingga sebagian Jalan Agus Salim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini, Johan menyebut, sepanjang kawasan itu dipenuhi ratusan tempat usaha kuliner lokal, nusantara hingga luar negeri. Tidak hanya itu, kawasan tersebut juga merupakan pusat sejarah Bekasi.

“Sekarang, mayoritas pengusahanya masih menempati lapak kaki lima atau kios semi permanen secara sewa,” tutur Johan, dikutip ANTARA.

Selain kuliner, potensi wisata lainnya di area Pasar Proyek adalah cagar budaya yang masih lestari hingga kini, yakni Masjid Al Arif, Tugu Agus Salim serta Klenteng Hok Lay Kiong.

"Beberapa rumah zaman perjuangan juga masih ada. Hal itu akan kita angkat kembali sebab ini adalah budaya yang harus dilestarikan," katanya.

Johan mengatakan saat ini pihaknya tengah berkonsultasi dengan budayawan setempat untuk memadukan konsep budaya Bekasi dengan kuliner.

"Kawasan Pasar Proyek banyak jajanan kaki lima. Perpaduan budaya dan kuliner ini yang mau kita kembangkan,” sebutnya.

Dia mengungkap, upaya penataan kawasan Pasar Proyek saat ini masih dalam tahap sayembara penentuan fasad.

"Sayembara ini melibatkan masyarakat luas mulai September sampai dengan Oktober 2016," kata Johan yang menargetkan realisasi kawasan kuliner itu rampung pada 2017. (antara/les)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER