Terapi Cahaya Lampu Dapat Tingkatkan Libido Pria

Megiza | CNN Indonesia
Senin, 19 Sep 2016 22:35 WIB
Peneliti dari Italia menemukan ada peningkatan testosteron secara signifikan pada pria yang terkena paparan cahaya lampu putih setiap pagi.
Ilustrasi.(Davidlee770924/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam banyak seni rayuan, meredupkan lampu ruangan menjadi awal dari tahapan menggoda pasangan. Namun sebuah studi baru mendapati bahwa cahaya kamar yang terang dapat membantu hasrat kaum pria yang lesu menjadi bersemangat di tempat tidur.

Riset menemukan bahwa terkena sinar terang, yang sama dengan cahaya di siang hari, dapat meningkatkan level hormon testosteron dan meningkatkan kepuasan bercinta hingga tiga kali lipat.

Umumnya, hasrat seks kaum pria mengalami penurunan secara signifikan setelah usia 40 tahun. Menurut beberapa studi, lebih dari seperempat pria menilai masalah nafsu seksual itu tergantung pada umur dan beberapa faktor lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena minat seksual memiliki variasi seirama musim, para peneliti menduga bahwa hasrat tersebut dipengaruhi dengan tingkat pencahayaan.
Untuk menguji teori tersebut, sebuah tim yang berisi periset asal Italia dari University of Siena merekrut 38 pria yang didiagnosa mempunyai masalah libido rendah. Para pria tersebut kemudian mendapatkan perawatan dengan dikenai cahaya terang setiap harinya.

Setiap pagi selama dua minggu, mereka menghabiskan waktu setengah sampai satu jam dalam sebuah ruangan dengan boks lampu, yaitu sebuah panel yang didesain untuk memancarkan cahaya putih terang.

Di akhir uji tersebut ditunjukkan bahwa ada kenaikan tingkat testosteron secara signifikan. Mereka juga melaporkan lebih merasa puas dalam kehidupan seksnya.

Di tempat lain, efek yang sama tak terlihat dialami oleh grup pengendali yang mendapatkan perawatan dengan paparan cahaya lampu yang redup atau biasa.
Kepala Penelitian, Andrea Fagiolini mengatakan, timnya telah menemukan perbedaan yang signifikan antara mereka yang mendapatkan perawatan cahaya lampu terang dengan yang tidak.

"Sebelum perawatan itu dilakukan, kedua kelompok menilai kepuasan seks mereka dengan skor 2 dari 10. Setelah tes dilakukan, kelompok yang terpapar cahaya lampu putih mengalami peningkatakan kepuasan seks hingga skor 6.3. Perbedaan yang kontras terlihat dengan skor 2.7 dari kelompok pengendali yang hanya terkena cahaya redup," ujar Fagiolini seperti dilansir Telegraph.

Perbedaan juga terlihat saat kadar darah dalam testosteron grup pengendali tetap berada di angka 2.3 nanogram per mililiter sebelum dan setelah tes, sedangkan mereka yang terkena cahaya lampu mengalami peningkatan dari 2.1 menjadi 3.6 nanogram per mililiternya.
"Di negara-negara yang berada di belahan utara Bumi, produksi testosteron secara alami menurun dari November hingga April, dan kemudian meningkat sepanjang musim semi dan panas, dengan puncaknya pada Oktober. Efek ini pun terlihat dengan angka reproduksi yang mencatat bulan Juni sebagai bulan tertinggi pembuahan. Karenanya, penggunaan cahaya terang mirip dengan apa yang dilakukan oleh alam," ujar Fagiolini.

Meski demikian, hasil penelitian yang diungkapkan di pertemuan tahunan European College of Neuropsychopharmacology di Vienna ini, dinilai Fagiolini, terlalu dini jika digunakan dalam menangani masalah libido rendah.

"Kami belum sampai pada tahapan di mana kami dapat merekomendasikan temuan ini sebagai perawatan klinis. Ini adalah studi yang kecil, jadi untuk saat ini kita harus memperlakukannya dengan hati-hati," ujarnya.

Kepala Departemen Psikiatri dan Psikologi University of Barcelona Hospital Clinic, Eduard Veta, mengatakan terapi cahaya lampu sebenarnya telah sukses digunakan sebagai cara untuk menangani depresi.

(meg/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER