Kota di Kuba Sediakan Akses Wi-Fi Gratis untuk Turis

Munaya Nasiri | CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2016 09:24 WIB
Kota Malecon di Kuba kini mengikuti jejak kota besar lain dengan menyediakan Wi-Fi gratis bagi wisatawan.
Suasana Kuba ( REUTERS/Enrique De La Osa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak bisa dipungkiri, koneksi internet kini sudah masuk ke dalam kategori kebutuhan utama orang-orang yang bepergian.

Saat menyambangi suatu tempat, orang-orang kerap mencari koneksi internet, entah untuk berkomunikasi atau mengunggah foto di media sosial. Makanya banyak orang rela berlama-lama duduk di kedai kopi demi mendapat jaringan internet gratis.

Kuba, yang selama ini dikenal tertutup, belakangan ini berubah menjadi lebih baik, terutama soal layanan wisata. Laman Lonely Planet mengabarkan, kota Malecon di Kuba kini mengikuti jejak kota besar lain dengan menyediakan Wi-Fi gratis bagi wisatawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tentu saja dengan adanya Wi-Fi gratis, Malecon akan semakin ramai dikunjungi. Apalagi sejak lama, kota tenar ini menjadi tempat pertemuan bagi nelayan, pengguna jalan, juga para seniman jalanan.

Rencana pemasangan Hotspot telah diumumkan oleh pemerintah setempat. Mereka akan memasang Hotspot untuk publik yang bisa menjangkau seluruh Malecon, sepanjang delapan kilometer. Proyek ini akan menjangkau bagian-bagian paling populer di tepi pantai, dari Prado Avenue hingga ke terowongan di Fifth Avenue.

Saat ini, sudah terdapat 65 Hotspot dalam pelayanan, dan pemerintah Kuba berharap agar pada akhir tahun 2016 terdapat 80 Hotspot yang dipasang.

Pengadaan Wi-Fi gratis ini diharapkan bakal mendongkrak citra Kuba sebagai negara berteknologi tinggi. Sebab sebelumnya Kuba sempat ditabalkan sebagai salah satu negara dengan tingkat koneksi internet terendah di dunia. Hanya lima persen dari masyarakat Kuba yang memiliki akses internet di rumah mereka.

Tak hanya itu, konten yang bisa diakses pun terbatas. Tahun lalu, pemerintah dan penyedia layanan internet milik negara ETECSA telah memasang beberapa Hotspot di tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan dan taman di sekitar Havana, ibu kota Kuba.

Namun, itu tidak lah gratis. Setiap pengguna harus membayar US$2 (Rp26 ribu) setiap jam. Harga tersebut terbilang mahal, mengingat rata-rata pendapatan masyarakat Kuba hanya US$25 (Rp326 ribu) per bulan.

Selain itu, ETECSA juga tidak menawarkan layanan pemasangan internet untuk rumah-rumah pribadi di Kuba. Mereka hanya memperbolehkan pemasangan internet di kediaman dosen, wartawan dan dokter.


(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER