Jakarta, CNN Indonesia -- Gaya busana Harajuku memang lekat dengan citra penyanyi cantik Gwen Stefani.
Harajuku style mulai lekat dengan dirinya sejak muncul bersama grup band No Doubt.
Meski bukan orang Jepang, gaya Harajuku terlihat cocok dan glamor saat dipakai Gwen. Mengutip US Magazine, kecintaannya pada gaya busana Harajuku yang terlihat unik dan
nyeleneh memang dipengaruhi oleh budaya Jepang.
Tak sebatas gaya, Gwen pun mengusung kecintaan pada Harajuku ke dalam musiknya. Pada 2004 lalu, ia merilis lagu
Harajuku Girls yang terangkum dalam album musik
Love. Angel. Music. Baby.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bahkan juga memproduksi serial animasi Nickelodeon yang bertajuk
Kuu Kuu Harajuku.Gwen pun menjelaskan obsesinya terhadap Harajuku. Menurut WWD, ayahnya, Dennis Stefani, pernah bekerja untuk Yamaha Motorcycles di Jepang. Ketika kembali ke rumah keluarga di Orange County, California, dia membawa oleh-oleh berupa kimono dan boneka kayu untuk putrinya, Gwen.
"Dia akan pergi ke Jepang dan kembali dengan harta karun," kata desainer L.A.M.B. ini mengenang. "Kami akan mendengar banyak cerita."
Dari sini lah awal kecintaan Gwen pada fesyen khas kaum muda Negeri Matahari Terbit.
"Di distrik Harajuku [Tokyo], tren seperti itu tentu saja sudah ada bertahun-tahun sebelum saya menemukannya," kata Gwen. "[Tren] Itu adalah ekspresi diri dan kebutuhan untuk menjadi berbeda dan unik, serta menonjol."
"Itu adalah sesuatu yang saya sukai juga. Ketika tiba waktunya berbelanja, saya berkata, 'Ibu, saya tidak ingin pergi ke mal untuk beli pakaian. Beri saja saya US$100, saya akan pergi ke toko barang bekas dan mendapatkan banyak barang.'"
Untungnya, setelah bergabung dengan No Doubt, Gwen bisa pergi ke Jepang sendiri. Dia pergi ke Jepang untuk tur konsr bersama grup band-nya pada 1995.
"[Saya] punya keterkaitan sebagai gadis kecil dan obsesi personal untuk fesyen, tradisi, budaya, dan semua hal modern. Saya ada di sana dan saya seperti 'Apa yang terjadi? Saya harusnya jadi orang Jepang. Ini tempat saya, saya suka tempat ini,'" katanya.
Hanya saja tak semuanya setuju dengan adaptasi gaya Gwen di Amerika. Banyak yang mengungkapkan kritik dan tuduhan penyimpangan budaya dari Asia-Amerika seperti Margaret Cho.
Tapi toh Gwen tetap terinspirasi oleh gaya dan budaya Harajuku.
Buat dia, gaya Harajuku bukan sekadar estetika, tapi juga membantunya untuk menyibukkan diri dengan berbagai proyek yang membantunya menyembuhkan luka setelah melewati 'masa-masa gila nan penuh gejolak,' terutama pasca perceraian dengan Gavin Rossdale, pada 2015.
(vga)