Jakarta, CNN Indonesia -- Belum lama ini, Semarang menjelaskan peran media sosial dalam mengelola pemerintahan. Dalam pemerintahan Jateng, media sosial berperan untuk mendengarkan keluhan dari bawah dan mendistribusikannya kepada birokrasi terkait. Hal itu dilakukan saat Gubernur Jawa Tengah bertemu dengan Menpar Arief Yahya di acara Serikat Perusahaan Pers (SPS) di Hotel Aston. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memang sudah melek digital. Di media sosial, orang nomor satu di Jateng ini aktif menyapa warganya melalui twitter.
Tentunya ada tantangan lain dari Menpar Arief Yahya. Hal itu lebih dari media sosial. Tantangan Menpar adalah mendigitalisasi semua hal yang terkait dengan industrsi Pariwisata. Dengan begitu, website Pariwisata milik Pemda harus
update serta terkoneksi dengan website industri yang menjual paket-paket wisata.
"Siap. Soal go digital, kami sudah siap," kata Prasetyo Aribowo, Kadisbudpar Provinsi Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 2014 kami sudah menggunakan promosi pariwisata berbasis digital. Dari mulai E-Book, Aplikasi
Mobile, Lomba Blog, hingga Digital
Photobank semuanya ada. Tinggal klik
https://www.central-java-tourism.com semua info terkait Pariwisata Jateng langsung tersedia,"sambung Prasetyo Aribowo.
Prasetyo Aribowo juga mengungkapkan bahwa update destinasi andalan, atraksi masing-masing kabupaten/kota, transportasi, tour
package, travel tour/
travel agent, kuliner, restoran, desa wisata, hotel, homestay, UMKM, souvenir, dan
calendar of events semuanya sudah digital. Semua itu sudah tersaji dengan sangat cepat dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Logikanya, dengan internet wisatawan bisa menemukan rute tercepat untuk menuju Borobudur. Selain itu, mereka juga dapat memilih penginapan yang
recommended di sekitar Dieng dan dapat mengetahui berbagai jenis kuliner. Semua itu bisa diketahui hanya dalam hitungan detik. Dengan Go Digital, wisatawan bisa
searching,
downloading, dan browsing dengan sangat mudah.
"Ada banyak
platform yang memudahkan
visitors atau calon
customers untuk bertransaksi. Mereka bisa melihat-lihat, memilih paket yang cocok, lalu
booking, dan membayar sesuai dengan keinginannya. Jadi hemat waktu dan hemat tenaga. Tidak perlu repot lagi untuk datang ke kantor travel dan bertransaksi manual," tambah Prasetyo Aribowo.
Mengenai
platform dan
content, tampilan Central java E-Tourism memiliki desain yang simpel.
Website-nya didesain menjadi mirip pasar atau mal yang berisi paket-paket pariwisata dari para pelaku bisnis pariwisata. Mau cari apapun terkait pariwisata Jateng pasti ada. Mulai dari Gunung Prau Wonosobo, Gedung Songo Semarang, Luweng Sewu Wonosobo, Tour Kereta Tua Ambarawa, Air Terjun Glawe, Borobudur Magelang, Sunrise Bukit Sikunir, hingga Karimunjawa semua ada.
Selain itu, tour packagenya setiap kabupaten/kota sudah pasti terdaftar. Dari mulai Semarang City Tour, Sunrise Tour at Borobudur, Dieng Plateu Doble Sunrise Tour, Relaxing Semarang Tour, Karimunjawa Islands Tour, Solo City Tour, Batik Solo Tour, Vicinity Solo Tour, Semarang Golf Tour, Mount Merapi Adventurous Tour, Tlogo Agro & Ambarawa Loco hingga Central Java & Shopping Pilgrimate Tour semuanya ada. Dari mulai nama paket, destinasi yang dikunjungi, hingga harga semuanya tersaji dengan lengkap dan detail.
Saat ini,
travel tour/travel agent yang bergabung sudah banyak jumlahnya. Di kabupaten Semarang sendiri, sudah ada enam
travel tour yang berpromosi via digital. Magelang, Pekalongan, Salatiga, Semarang Kota/Kabupaten, Surakarta, Tegal, Sukoharjo, Temanggung, Wonogiri, Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, jepara, Karanganyar, Kebumen, Kendal, Klaten, Kudus, Pati, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, hingga Sragen, juga sudah terinput di Central java E-Tourism.
Bukan hanya dari segi
travel agent dan tour
package saja, atraksi dan kuliner juga dapat ditemukan dengan mudah. Dari mulai mendoan, lotek, buntil, sup senerek, gethuk gondok, tahu kupat, sego megon, pindang tetel, Enting-Enting Gepuk, ampyang, wedang ronde, lumpia, bandeng presto, ganjel rel, tahu pong, mie kopyok, nasi liwet, sate kere, gudeg ceker, selat Solo, madarijin, torakur, serabi ngampin, semua ada. "Kalau dikumpulkan jumlahnya bisa ratusan. Itu belum termasuk restoran yang sudah terinput di database Central java E-Tourism," ujar Pras.
Jika berpergian, kurang lengkap rasanya jika tidak membeli souvenir. Menariknya, Ada beragam aneka batik yang bisa didapatkan di tiap wilayah. Itu belum termasuk kerajinan tangan dari kayu, ban bekas, serta bambu. Bagi yang menyukai sport dan petualangan, bisa mengambil paket Goa Petruk, Elo Progo Rafting, Serayu River Rafting, dan Trekking di Gunung Merapi
Sementara, bagi yang ingin melihat tradisi dan budaya yang relatif masih asli dan merasakan sensasi menginap di pondok-pondok wisata (
home stay). Jangan khawatir, ada tujuh pilihan yang bisa dinikmati. Dari mulai desa wisata Candirejo, Dieng, Duwet, Karangbanjar, Karimunjawa, Ketenger, dan Selo, semuanya sangat direkomendasikan.
"Ada juga galeri foto dan video yang kami sediakan. Jadi bagi yang belum pernah ke Jawa Tengah, bisa membayangkan suasana destinasi yang akan dikunjungi," ungkap Pras.
Calender of event-nya, dimulai dari Old City Festival, Solo International Performing Art hingga Grebeg Besar Demak, sudah lengkap dengan tanggal dan lokasi acara. Hotel yang tergabung di Central java E-Tourism juga ada. Magelang, dari hotel bintang dua seperti Borobudur Indah Hotel hingga bintang lima seperti Puri Asri Hotel, semuanya ada.
"Sekarang kami juga mulai mengembangkan
mobile apps untuk mempermudah akses wisatawan yang
mobile. Ke depannya kami akan bersinergi dengan TXI Digital Market yang sudah di-
launching pak Menteri Arief Yahya," tutupPras.
(odh/odh)