Kemenpar Kembali Gelar Event untuk Hibur Warga Cross Border

adv | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 13:17 WIB
Beberapa waktu lalu Festival Wonderful Indonesia (FWI) yang digelar di perbatasan berhasil meraih kesuksesan.
Foto: adv
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu Festival Wonderful Indonesia (FWI) yang digelar di perbatasan berhasil meraih kesuksesan. Hal itu, tentu saja membuat Menpar Arief Yahya semakin semangat untuk merancang event berikutnya. Event tersebut rencananya akan di gelar pada tanggal 5-6 November 2016 mendatang. Tentu saja event tersebut digelar untuk menghibur warga cross border di Perbatasan Aruk, Kecamatan Sajingan, Kab, Sambas Kalbar.

Menariknya, ini sudah ke-4 kali Kemenpar menggaet wisman dari Malaysia Timur (Serawak dan Sabah) melalui festival cross border tourism di Aruk. Namun festival yang akan berlangsung di lapangan Terminal Besar Sajiangan Kabupaten Sambas ini, dipastikan akan lebih heboh. Sama seperti event sebelumnya, lebih dari 5000 wisman Malaysia masuk Sajingan Sambas setiap event digelar. Mereka tak pernah merasa bosan untuk ikut bergoyang. Mereka juga larut bersama atraksi- atraksi seni budaya Indonesia yang disuguhkan.

"Festival Wonderful Indonesia di perbatasan Aruk menjadi salah satu andalan untuk mendongkrak kunjungan wisman Malaysia," jelas Menpar Arief Yahya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wisman asal Malaysia dipatok hingga 2 juta kunjungan dari 12 juta target wisman nasional 2016. Rupanya, penyelenggaraan event cross border sangat efektif untuk menggenjot capaian wisman. Bermula dari festival itulah para turis mancanegara diharapkan berselancar dan tertarik untuk berkunjung ke destinasi lain di bumi katulistiwa.

“Khususnya kabupaten Sambas dan umumnya provinsi Kalbar, memiliki potensi wisata yang menarik. Di sana ada banyak obyek wisata yang bagus, mulai dari keindahan alam, budaya, kuliner, dan lainya,” tambah I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar.

Event yang diselenggarakan pada bulan November nanti dipastikan akan lebih heboh. Selain atraksinya yang menarik, akses cross border Aruk juga sudah diperbaiki. Dengan begitu, warga Malaysia akan merasa lebih nyaman untuk melintas. Pemerintah terus mewujudkan akses, atraksi, dan amenitas (3A) di perbatasan. Pada akhinya Kemenpar bisa merasa yakin, festival perbatasan sejalan dengan target yang ditetapkan.

Sementara untuk FWI pada tanggal 5-6 November mendatang, Kemenpar akan kembali menyuguhkan hiburan musik dangdut dan melayu. Kali ini, kemenpar akan mendatangkan dua artis dangdut ibukota Siti Badriah yang populer dengan lagu Satu Sama dan Selvi Isti Apriani yang sukses dengan goyang-goyang dangdutnya. Keduanya akan didampingi artis lokal dan grup band lokal Kalbar.

“Genre musik dangdut dan melayu disukai wisman perbatasan. Karena itu kami akan hibur mereka dengan musik kesenangan mereka," kata Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara.

Selain musik, selama dua hari pengunjung akan menyaksikan atraksi budaya lokal seperti tarian tradisional kreasi Dayak, menyumpit, bazaar produk kreatif, pangkak gasing, dan pesta kembang api. “Menarikny, ada juga demo tato Dayak dan demo pembuatan kain tenun songket,” sambung Rizki.

Masih ada kegiatan luar ruang yang tak kalah seru. Seperti trekking riam, trail fun bike, dan jungle flying fox. “Para pengunjung bisa menikmati trekking riam meresap yang ditempuh selama 20 menit, untuk rute trail adventure berjarak sekitar 33,76 km dengan melewati hutan,” ujar Eddy Susilo, Kepala Bidang Festival Pasar Asia Tenggra.

Festival Wonderful Indonesia (FWI) merupakan program Kemenpar RI dalam rangka meningkatkan aktivitas industri pariwisata Indonesia. Tahun 2016, Kemenpar menargetkan kunjungan sebanyak 12 juta wisatawan mancanegara. Jumlah tersebut meningkat 20 persen dibanding capaian kunjungan wisman sebesar 10,4 juta pada tahun 2015.

"Saya optimis event ini akan menarik minat wisman karena banyaknya agenda wisata yang menarik. Apalagi pos lintas batas di Aruk sudah bagus sehingga makin memudahkan bagi warga Malaysia dan Brunai untuk berkunjung melalui jalur darat,” kata Eddy Susilo.

Cross border tourism festival pernah dua kali digelar di perbatasan Entikong. Terakhir, festival tersebut digelar pada bulan Maret 2016 lalu yang juga dibanjiri wisman Malaysia di wilayah Tebedu Serawak. Selama dua hari lebih dari 1000 turis Malaysia masuk Entikong untuk melihat festival.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER