Jakarta, CNN Indonesia -- Bila Anda, para pria, jangan heran bila mendapati kekasih dan perempuan lain terlihat lebih sering bersama teman atau sahabat hingga berjam-jam. Secara ilmiah, perempuan memang lebih butuh bersosialisasi dibanding pria.
Melansir
Daily Mail, sebuah penelitian tentang sosialisasi menggunakan tikus percobaan menunjukkan kegiatan berkumpul dengan sesama dapat meredam stres pada tikus betina.
Namun kondisi tersebut cenderung tidak terjadi pada tikus jantan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian yang dilakukan oleh University of Calgary ini menyorot pentingnya bersosialisasi sebagai mekanisme untuk mengatasi situasi stres.
"Banyak spesies, termasuk manusia, menggunakan interaksi sosial untuk mengurangi efek stres. Bahkan kurangnya kegiatan sosial bisa memicu stres," kata Jaideep Bains, penulis senior penelitian tersebut.
"Penelitian tersebut menunjukkan bahwa wanita muda lebih sensitif terhadap stres sosial dibandingkan pria muda," kata Bains.
"Ini bisa berarti, jaringan sosial lebih penting bagi perempuan secara umum, dan perempuan muda lebih mungkin sensitif terhadap keterasingan sosial dibandingkan pria muda," lanjutnya.
Penelitian ini menggunakan anak tikus dengan jenis kelamin sama yang lahir secara berbarengan. Setelah dikelompokkan sesuai dengan kelaminnya, mereka kemudian dikelompokkan berpasangan dan sendirian selama 16 hingga 18 jam.
Selama pengujian tersebut, para peneliti menganalisis sel otak mereka untuk melihat kandungan hormon stres.
"Mengisolasi tikus betina dari teman sebayanya kurang dari satu hari menyebabkan pelepasan bahan kimia bernama kortikosteron yang diproduksi untuk menangani kondisi stres," kata Laura Senst, peneliti utama studi ini.
"Reaksi ini tidak terekam jelas di kelompok tikus jantan," kata Senst.
Namun ketika tikus tersebut diberikan kondisi stres berupa fisik, baik jantan maupun betina menunjukkan respon stres yang sama.
Para peneliti beranggapan bahwa temuan ini dapat mengarah pada penelitian lanjutan tentang perubahan lingkungan yang terjadi di masa remaja bisa jadi memiliki konsekuensi lebih panjang pada pria dan wanita dewasa saat menghadapi stres.
(vga)