Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu hal terpenting bagi perempuan adalah menjaga kebersihan organ vitalnya, yaitu vagina.
Jika vagina terinfeksi, maka beragam penyakit pun bisa menyerang, macam patologis (keputihan hingga berdarah), kandidiasis (jamur) dan herpes.
Untuk itu, terdapat beberapa cara yang bisa digunakan guna menghindari tumbuhnya bakteri di vagina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daerah vulva atau bagian terluar kelamin perempuan tersebut adalah benteng pertahanan utama. Apabila vulva sudah terinfeksi, maka bakteri akan dengan mudah masuk ke dalam vagina.dr. Liva Wijaya, SpOG |
"Yang paling penting adalah menjaga agar kemaluan tidak lembap, karena itu bisa membuat bakteri berkembang," ujar dr. Liva Wijaya, SpOG kepada awak media massa di Jakarta, baru-baru ini.
Ia menambahkan, "Setiap selesai cebok, harus diusap hingga kering, dari arah depan ke belakang, karena bakteri di anus itu lebih banyak, dan harus menggunakan handuk atau tisu sekali pakai."
Lebih jauh lagi ia menjelaskan, "Setelah mengusap dari arah depan ke belakang, tisu harus langsung dibuang. Kalau masih perlu diusap, maka harus menggunakan tisu yang baru."
Menurut Liva, daerah vulva atau bagian terluar kelamin perempuan tersebut adalah benteng pertahanan utama. Apabila vulva sudah terinfeksi, maka bakteri akan dengan mudah masuk ke dalam vagina.
"Maka harus betul-betul dijaga supaya tetap kering dan tidak lembap," katanya.
Salah satu cara agar vulva tetap kering adalah dengan rajin mengganti celana dalam. "Empat jam sekali dan kalau basah juga diganti," ujar Liva.
Ia pun sebenarnya tidak menyarankan penggunaan
panty liners. Namun jika memang sulit untuk mengganti celana dalam secara berkala, maka tak masalah untuk menggunakannya, "asalkan tidak iritasi dan tidak alergi terhadap bahan-bahan
panty liners."
Sama halnya dengan celana dalam,
panty liners juga harus diganti secara berkala, tiga sampai empat jam sekali. Tak hanya itu, usahakan pula memilih
panty liners yang berbahan alami dan tidak beraroma.
"Tapi," ia menegaskan, "kalau bisa ganti celana dalam saja, yang berbahan katun dan sudah dicuci bersih, karena itu lebih baik."
Cara lain yang bisa digunakan untuk menjaga kebersihan vagina adalah membersihkannya dengan air mengalir, sabun yang tidak menggunakan wewangian dan berbahan lembut.
"Kalau memang ada tanda-tanda infeksi ringan, seperti gatal, boleh saja menggunakan antiseptik," papar Liva.
Namun perlu diingat bahwa penggunaan cairan antiseptik pun tak boleh berlebihan.
Merry Sulastri, educator merangkap trainer Mundipharma, menjelaskan bahwa menggunakan cairan antiseptik setiap hari tentu aman, hanya saja yang harus diperhatikan adalah kebutuhannya.
"Lebih baik," ," katanya, "digunakan kalau ada infeksi saja atau saat menstruasi."
(vga/vga)