Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pariwisata dan Badan Ekonomi Kreatif menggunakan ide cemerlang dalam rangka Pelaksana Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016, Propan Raya. Jelang pengumuman pemenang pada tanggal 25 Oktober mendatang, Kemenpar di bawah pimpinan Arief Yahya dan Badan Ekonomi Kreatif mengadakan kuis berhadiah di Dunia Maya alias Sosial Media.
Direktur Propan Raya Yuwono Imanto mengatakan bahwa dalam rangka menyambut pengumuman yang menegangkan dan dinanti oleh insan Pariwisata Indonesia, Propan, Kemenpar, beserta Barekraf akan menggelar sayembara via digital. “Kuis ini lain dari biasanya, selama kuis berjalan, pertanyaan akan berubah dan jawabannya akan berbeda juga. Jadi jangan bosan-bosan untuk mengunjungi sosial media Propan Raya yang terus diperbarui terkait dengan Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016,” ujar Yuwono.
Menurut Yuwono, cukup mudah cara bergabungnya. Pertama, pastikan sudah
follow instagram @propanraya. Kedua,
like dan
mention posting-antersebut minimal kepada lima teman Anda. Selanjutnya berikan jawaban Anda langsung di
comment dengan mengetikan satu angka saja yang tertera pada gambar kolase desain yang terlampir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jangan lupa gunakan
hashtag #ArsitekturNusantara, #HomestayNusantara, #PesonaIndonesia, #PropanRaya, #BEKRAF, dan #IndTravel pada jawaban Anda. Periode kuis berlangsung sejak 15 hingga 24 Oktober dan pemenangnya akan diumumkan bersamaan dengan pemenang sayembara pada tanggal 25 oktober,” jelas Yuwono.
Hal ini sama dengan misi Kemenpar yang mengedepankan Pariwisata Indonesia dengan Go Digital. Salah satu caranya dengan menggunakan sosial media.” Oleh sebab itu kami berinteraksi dengan masyarakat melalui berbagai Sosmed,” sambung Yuwono.
Pastinya Anda sudah mengetahui bahwa Sayembara Desain Homestay Nusantara 2016 mendapat respon yang fantastis. Sampai pada proses penjurian di akhir September 2016, sudah ada sebanyak 728 karya arsitektur bercorak Nusantara yang membanjiri Balairung Soesilo Sudarman. Inilah sayembara arsitektur yang paling banyak pesertanya di tingkat nasional.
Antusias para desainer, arsitek, hingga ahli gambar bentuk rumah dalam sayembara Desain Arsitektur Nusantara untuk rumah wisata (
homestay) benar-benar luar biasa. Tema Sayembara berhadiah total Rp1 miliar itu ialah Sayembara Desain Arsitektur Nusantara. Seluruh desain arsitekturnya disesuaikan dengan kearifan budaya lokal. Semua diselaraskan dengan arsitektur di 10 Destinasi Prioritas. Dari mulai motif arsitektur Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Kelayang Bangka Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Borobudur Jawa Tengah, Bromo Tengger-Semeru Jawa Timur, Mandalika Lombok NTB, Labuan Bajo, Flores NTT, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Morotai, hingga Maluku, semua tersedia.
Sebaiknya jangan merasa khawatir mengenai spesifikasi dan desain yang dilombakan. Semua karya yang masuk keren dan sangat layak dijadikan model hunian untuk wisatawan. Dari mulai gambar denah, kamar pemilik bangunan, kamar yang disewakan, hingga kamar mandi dan dapur dapat digunakan bersama-sama, semuanya menampilkan kreasi arsitektur lokal yang keren.
Semua nyaris tak ada celanya. Mulai dari model, desain bangunan berupa rumah tunggal, berlantai satu atau berlantai dua hingga tipe bangunan. Itulah yang membuat dewan juri ternama di bidang arsitektur nasional merasa kebingungan. Dari Eko Alvarez, Endy Subijono, Bambang Eryudhawan, Hari Sungkari, Herry Purnomo, Dharmali Kusumali hingga Ketua Dewan Juri Yori Antar, semuanya satu suara. Semuanya mengaku ketepotan lantaran harus menilai ratusan karya yang bagus-bagus.
“Terus terang karya mereka semuanya bagus. Inovatif, dan kreatif. Semuanya arsitek yang luar biasa. Kami jadi kesulitan mencari karya hebat yang cocok dengan kondisi lokal serta menguntungkan masyarakat lokal,” ungkap anggota dewan juri, Hari Sungkari.
Endy Subijono juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku kewalahan lantaran memberikan penilaian kepada 728 karya yang kuaitasnya bagus-bagus. “
Basic-nya kan mendesain bangunan rumah 36 m2. Sepertinya tidak terlalu sulit. Tapi hasil yang diperlihatkan ke kami luar biasa. Begitu banyak terobosan-terobosan baru arsitektur nusantara yang bisa bermain di 36 m2. Ini luar biasa,” ungkap Endy.
“Ini merupakan sebuah terobosan baru. Masyarakat bikin rumah sendiri dan bisa dipakai wisatawan. Banyak sekali karya-karya yang bagus dan mengeksplorasi arsitektur nusantara. Saya angkat topi untuk semua ini,” timpal Eko Alvarez, anggota dewan juri lainnya.
Pernyataan dewan juri tadi akhirnya ikut diamini Ketua Dewan Juri, Yori Antar. Pria yang dijuluki Pendekar Arsitektur Nusantara ini juga mengaku takjub. Baginya, sayembara yang didukung Kementerian Pariwisata, Badan Ekonomi Kreatif, dan Propan itu bisa banyak memberi inspirasi terhadap pengembangan
homestay di destinasi wisata.
“Sayembara ini luar biasa. Banyak
entry yang masuk. Sangat merata wilayahnya, mencakup 10 destinasi wisata nusantara yang tersebar di Indonesia. Sebagai juri, saya merasakan seperti sedang liburan,
traveling ke daerah-daerah pedalaman dan melihat begitu banyak inspirasi yang bisa digali dari kelokalan setempat. Saya sepakat bahwa pariwisata indonesia harus berbasis kelokalan,
” ungkap Yori.
Setelah masuk fase penilaian, dewan juri mengaku akan segera menyiapkan tiga pemenang untuk masing-masing destinasi. Pengumuman pemenang penyerahan hadiah oleh Menteri Pariwisata akan dilakukan pada tanggal 25 Oktober 2016. “Sampai sekarang dewan juri tidak ada yang tahu siapa pemenangnya. Sistem penilaiannya beragam, ada yang
scoring, ada yang debat, dan pemenangnya baru akan diketahui saat pengumuman pemenang pada 25 Oktober 2016,”sambung Yori Antar.