Batam Jadi Tuan Rumah Konferensi Marga Tionghoa se-ASEAN

adv | CNN Indonesia
Kamis, 20 Okt 2016 13:40 WIB
Dukungan besar datang untuk acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia.
Batam, CNN Indonesia -- Dukungan besar datang untuk acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XV Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia. Acara tersebut digelar dalam rangka The 8th ASEAN Chinese Clans Conference Batam. Rencananya acara tersebut akan dihelat pada tanggal 19-22 Oktober 2016, di Swiss-Bell Hotel Harbour Bay, Batam, Kepri. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) tetap berkomitmen untuk mendatangan wisatawan sebanyak-banyaknya. Bahkan, Kemenpar tidak ingin membuang peluang sekecil apapun yang berpotensi untuk mendatangkan wisatawan. Acara itulah yang selanjutnya menjadi sasaran Asdep Pengembangan Pemasaran Pasar Asia Tenggara Kemenpar di Great Batam.

“Kegiatan ini merupakan pertemuan Marga Tionghoa Indonesia yang terdiri dari kalangan entrepreneur dan pengusaha yang tergabung dalam Paguyuban Marga Sosial Tionghoa Indonesia (PSMTI). Mereka berpotensi mendatangkan banyak wisatawan, karena jumlah dan sebarannya sangat besar dan di mana-mana di seluruh dunia,” jelas Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana di Jakarta.

Sebenarnya, pertemuan keluarga dari Marga Tionghoa Indonesia dan Konferensi Marga Tionghoa se-ASEAN ke VIII (The 8thASEAN Chinese Clans Conference-ACCC VIII) merupakan aktivitas MICE yang bisa digelar lebih besar setiap tahunnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagai MICE, kita punya banyak destinasi yang siap dengan kapasitas convention hall besar, seperti Bali Nusa Dua, Jakarta JCC, dan Batam. Tentunya yang paling utama bagi kami, kegiatan ini sekaligus untuk mempromosikan Great Batam sebagai destinasi wisata yang memiliki akses ke Singapore dengan mudah,” ujar I Gde Pitana.

Asdep Pengembangan Pemasaran Asa Tenggara Kemenpar, Rizki Handiyani menambahkan bahwa The 8th ASEAN Chinese Clans Conference yang mengangkat tema “Forward Chinese Clans for Strengthening ASEAN Cooperation” merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh ASEAN Chinese Clans Association (ACCA) yang bermarkas di Bangkok, Thailand. Tujuannya untuk mensinergikan dan menguatkan peran Marga Tionghoa se-ASEAN dalam memajukan kawasan.

“Kegiatan akbar ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan marga-marga Tionghoa se-ASEAN, namun juga akan dihadiri oleh 300 orang peserta dan peninjau yang berasal dari beberapa negara yaitu Tiongkok, Jepang, Korea, Taiwan, Kanada, Jerman, Belanda, Amerika Serikat, dan Australia yang akan didampingi oleh delegasi Marga Tionghoa dari Indonesia,” ujar Rizki Handayani.

Lebih lanjut Rizki mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan The 8th ASEAN Chinese Clans Conference merupakan bukti besarnya kepercayaan asosiasi Marga Tionghoa internasional terhadap Indonesia. Berdasarkan data perhitungan dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari-Agustus 2016, jumlah wisman asal Great China (Tiongkok, Taiwan, dan Hongkong) sudah sebanyak 1,179,676 orang. Mereka juga berkontribusi besar terhadap upaya pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia di 2016, yakni sebesar 12 juta wisman.

Kiki berharap dengan suksesnya kegiatan The 8th ASEAN Chinese Clans Conference dapat terjadi kontak dan kontrak bisnis antara para pengusaha Indonesia dengan para delegasi konferensi dari mancanegara untuk berinvestasi di Indonesia. Disamping itu diharapkan juga budaya dan destinasi wisata Indonesia, khususnya di Great Batam akan semakin dikenal di kalangan entrepreneur dan pengusaha Tionghoa di mancanegara.
“Nantinya juga diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan usaha pariwisata sehingga memberikan dampak positif secara ekonomi kepada masyarakat sekitar,” ujar Kiki.

Menpar Arief Yahya juga berpendapat bahwa wisman Tiongkok semakin banyak ke Indonesia. Saat ini jumlah kunjungan wisman Tiongkok berada di nomor satu, menggeser jumlah wisman Singapore yang bertahun-tahun berada di nomor satu. Menariknya, Tiongkok juga sudah menggeser Australia di Pulau Bali. Tentu saja ini menjadi kemajuan yang luar biasa. Hal ini dikarenakan mereka memiliki 120 juta orang outbound atau sekitar 10 juta orang pergi ke luar negeri dalam sebulan. "Angka yang cukup signifikan. Bahkan di seluruh dunia, mereka adalah turis terbesar saat ini," ungkap Menpar Arief Yahya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER