Jakarta, CNN Indonesia -- Kepopuleran seri drama dan musik dari Korea Selatan (Korsel) membuat banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang tertarik untuk berkunjung ke Negara Gingseng itu.
Menelisik lebih dalam, Korsel memiliki ibu kota yakni Seoul, yang telah ada lebih dari 600 tahun sejak kedudukan Dinasti Joseon (1392-1910). Saat itu, Seoul lebih di kenal dengan sebutan ‘Hanyang’.
Data resmi dari badan pariwisata Korsel, Korean Tourism Organization, menunjukan kalau sebanyak 12,3 juta wisman berkunjung ke Seoul sepanjang 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seoul kini telah menjadi kota besar yang sibuk. Sama seperti Jakarta, Seoul juga menjadi pusat dari kegiatan politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Secara geografis, Sungai Hangang, yang mengalir melalui pusat kota, membelah Seoul dalam dua bagian wilayah. Wilayah utara berorientasi pada kawasan budaya dan sejarah, sedangkan wilayah selatan untuk kawasan bisnis.
Kata ‘I.SEOUL.U’ pun ditetapkan sebagai semboyan kota Seoul pada 2015.
Semboyan itu seakan membawa keberuntungan bagi Korsel, karena di tahun yang sama dalam daftar yang dirilis oleh perusahaan keuangan Mastercard, Seoul menempati posisi ke-sembilan sebagai kota yang paling banyak dikunjungi oleh wisman.
Jumlah wisman yang datang ke Seoul bahkan lebih banyak dari yang berkunjung ke Hong Kong, Tokyo, Milan, Amsterdam, juga Barcelona.
Berbagai wisata unggulanBesarnya jumlah wisman yang datang ke Seoul menunjukkan kalau kota ini berhasil memadukan budaya tradisional dan budaya modern sebagai potensi wisata.
Bagi wisman yang tertarik wisata sejarah bisa mengunjungi kawasan Gyeongbokgung Palace dan Changgyeonggung Palace.
 Gyeongbokgung Palace. (Thinkstock/Pongpit01) |
Gyeongbokgung Palace merupakan istana kerajaan utama pada masa Dinasti Joseon. Dibangun pada sekitar tahun 1395, Gyeongbokgung berada di utara Seoul.
Gyeongbokgung merupakan istana terbesar dari lima istana yang dibangun oleh Dinasti Joseon.
Tak hanya sejarah, wisman yang datang juga disuguhkan dengan wisata belanja dan kuliner khas Korsel yang memang sedang naik daun.
Kawasan Myeong-dong, Pasar Dongdaemun, dan Pasar Namdaemun menjadi tujuan wisman yang datang untuk wisata belanja dan kuliner.
 Myeong-dong. (Thinkstock/f11photo) |
Puas berwisata sejarah, belanja dan kuliner, wisman bisa mengunjungi Namsan Seoul Tower dan Lotte World.
 Namsan Seoul Tower. (Thinkstock/Reabirdna) |
Namsan Seoul Tower merupakan simbol dari Seoul sejak pertama kali dibuka untuk umum pada 1980. Terletak di Gunung Namsan, dari tugu ini wisman bisa menikmati pemandangan Seoul.
Sedangkan Lotte World ialah taman bermain yang memiliki banyak wahana yang memacu adrenalin.
Selebihnya Hongdae atau Shinchon, Cheongdam, serta Gangnam merupakan kawasan yang mulai dikembangkan untuk menjadi tujuan wisata baru.
Seperti diketahui, kawasan Gangnam sendiri mulai jadi perbincangan setelah lagu milik Psy, Gangnam Style, populer diperdengarkan.
Makanan khas dan halalBerbicara mengenai wisata kuliner, tidak lengkap rasanya jika belum mencicipi menu khas Korsel yaitu Bulgogi, daging panggang yang di asinkan atau Bibimbap, nasi yang direbus dengan sayuran dan kerap disajikan dengan daging sapi beserta telur setengah matang.
Selain itu ada juga Kimchi, makanan tradisional Korea yang dibuat dari hasil fermentasi sayuran dan berbagai jenis bumbu.
 Kimchi. (Dok. FoodiesFeed) |
Dalam prosesnya, Kimchi dibuat secara tradisional, yaitu dengan dimasukkan ke dalam guci dan disimpan di bawah tanah. Penyimpanan itu ditujukan agar Kimchi tetap dingin selama musim panas dan tidak membeku selama musim dingin.
Terdapat ratusan jenis Kimchi yang dibuat dengan beberapa bahan utama seperti kubis lobak, daun bawang atau mentimun. Adapun Museum Kimchi di Seoul telah mencatat ada 187 jenis Kimchi, mulai dari era Dinasti Goryeo hingga Kimchi modern saat ini.
Sebagian besar kuliner di Korsel dikenal bernutrisi seimbang dan rendah kalori. Namun, jika ingi kuliner yang halal, wisatawan bisa menggunakan aplikasi Halal Korea atau Qibla, untuk mencari tempat makan yang bersertifikat halal.
Meningkatnya jumlah wisatawan Muslim di Korsel yang pada 2015 menembus angka 740 ribu, membuat pemerintah dan badan pariwisatanya mulai mengembangkan kebutuhan berwisata halal.
Selain tempat makan halal, tempat beribadah pun mulai banyak ditemukan di berbagai tempat umum, seperti dalam pusat perbelanjaan.
Wisatawan yang merencanakan perjalanan wisata ke Korsel bisa mengunjungi sejumlah situs resmi pariwisatanya, seperti Visit Seoul, Visit Korea dan iTourSeoul.
(ard)