Susah Buang Air Besar Berisiko Kena Gagal Ginjal

Endro Priherdityo | CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2016 09:54 WIB
Menurut penelitian, orang yang pernah konstipasi berisiko mengidap penyakit ginjal kronis, dibanding mereka yang lancar buang air besar.
Ilustrasi: Pasien gagal ginjal kronis menjalani cuci darah di sebuah rumah sakit. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/Zk/ss/foc/15)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bagi Anda yang kerap kesulitan buang air besar atau sembelit, ada baiknya segera berobat ke dokter. Menurut penelitian terbaru, orang yang susah buang air besar berisiko terkena penyakit ginjal, termasuk gagal ginjal.

Melansir Live Science, para peneliti dari Amerika Serikat (AS) meneliti catatan kesehatan lebih dari 3,5 juta veteran AS dan melihat kelancaran buang air besar.

Hasil penelitian menemukan fakta bahwa orang yang pernah konstipasi berisiko lebih tinggi mengidap penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal, dibanding mereka yang lancar buang air besar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semakin parah sembelit, maka semakin besar risiko terkena penyakit ginjal.

"Kami terpaksa mengakui, kami sangat terkejut [dengan hasil penelitian ini]," kata Csaba Pal Kovesdy, kepala nephrology Memphis VA Medical Centre Amerika Serikat dan salah satu penulis penelitian ini.

Sebelumnya, sudah lebih dulu ada hasil penelitian yang menemukan fakta bahwa sembelit berhubungan dengan masalah kardiovaskular. Para peneliti menduga mekanisme negatif yang sama berlaku untuk ginjal.

Menurut Kovesdy, kondisi mikroba pada kasus sembelit berubah dibanding situasi normal. Perubahan kondisi mikroba usus ini juga banyak dikaitkan dengan beragam penyakit dan meningkatnya peradangan.

Meskipun para peneliti belum yakin mekanisme yang tepat untuk temuan ini, namun mereka yakin perubahan kondisi bakteri di usus juga menyebabkan makanan lebih lambat melewati saluran pencernaan.

Tempo lambat ini dapat menyebabkan peradangan kronis yang bisa merembet ke ginjal.

Menurut data yang disampaikan para peneliti, sebanyak 30 persen populasi secara umum pernah mengalami sembelit dalam hidup mereka.

Para peneliti dalam publikasi hasil studi di Journal of American Society of Nephrology juga mengatakan bahwa orang tua dan wanita paling rentan mengalami konstipasi.

Meski membutuhkan penelitian lebih lanjut, menurut para peneliti temuan ini dapat berimplikasi klinis. Para dokter dianjurkan memilih mengobati pasien sembelit dengan probiotik dan makanan tinggi serat alih-alih pencahar yang mampu menimbulkan dehidrasi dan  membuat ginjal bekerja keras.

(vga/vga)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER