Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak Sabtu (3/12), kapal feri Roro KMP Legundi siap melayani rute Surabaya-Lombok. Rutenya langsung dari Surabaya menuju Pelabuhan Lembar di Lombok Barat dengan tarif super hemat. Dengan begitu, wisatawan yang hendak merencanakan liburan menuju destinasi prioritas ke Mandalika, Lombok bisa memilih alternatif transportasi yang lebih cepat.
“Ini layanan cepat, nyaman, dan ekonomis. Rute Surabaya-Lombok PP ini dikhususkan untuk menunjang angkutan wisatawan,” ungkap Hiramsyah Sambudy Thaib, Ketua Pokja Percepatan 10 Bali Baru Kemenpar, Sabtu (3/12).
Menariknya, layanan baru ini menggunakan kapal yang juga baru buatan anak bangsa. Kapal tersebut dibuat di galangan kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard pada 2014. Kapal ini memang didesain untuk memberikan rasa nyaman kepada penumpangnya. Indahnya panorama laut yang melintasi Surabaya-Lombok bisa dinikmati dari sudut jendela ruang penumpang yang full AC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi yang lapar, jangan takut kehabisan makanan. Ada layanan tambahan berupa satu kali makan yang sudah termasuk tiket pada setiap penumpang. Di samping itu, bagi yang ingin memejamkan mata sejenak, tersedia kasur matras yang dapat digunakan dengan cuma-cuma di sepanjang perjalanan.
Ruang kesehatan dan ruang menyusui juga menjadi sebuah keharusan di kapal Roro dengan nama KMP Legundi itu. Para pengemudi kendaraan yang ingin santai juga ikut dipikirkan. Ada ruang khusus yang bisa digunakan untuk bersantai sejenak. Secangkir teh dan kopi bisa dinikmati sambil bersantai di ruang entertainment.
“Semua fasilitas tersebut super hemat. Kapal ini juga bisa memuat mobil. Saat ini saja sudah mulai klub-klub mobil dan klub sepeda dari Surabaya menggunakan kapal ini untuk event mereka di Lombok,” tambah Hiram, sapaan akrab Hiramsyah yang ikut didampingi PIC Mandalika, Taufan Rahmadi.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi ikut mengamini statement Hiram. Pengoperasian kapal feri jarak jauh rute Surabaya-Lembar (Lombok), menurut Faik, merupakan upaya untuk memangkas biaya logistik dan mendukung pariwisata.
”Ini sangat efisien. Biaya sandarnya lebih hemat dibanding kapal container di pelabuhan dan tidak memerlukan biaya bongkar muat barang,” ungkap Fahmi.
Menariknya lagi, kapasitas KM Legundi lumayan banyak. Untuk pelayaran Surabaya-Lembar yang baru dibuka perdana hari ini, ASDP sudah menyiapkan kapal Roro yang bisa menampung 812 orang, 26 truk kontainer ukuran 20 feet, 2 truk tronton, 37 truk medium, dan 77 kendaraan pribadi. Meski begitu, pada pelaksanaannya nanti, PT ASDP hanya mengangkut 750 penumpang dan 142 kendaraan campuran.
Waktu tempuhnya dijamin lebih cepat. Dengan kecepatan 15 knot, jarak Surabaya-Lembar sejauh 311 mil bisa ditempuh selama 21 jam“Waktu tempuhnya jauh lebih singkat dibanding dengan jalur darat. Pasalnya, hanya menghabiskan waktu selama 48 jam. Biaya distribusi juga lebih hemat dibandingkan melalui darat,” katanya.
Menurut Faik, semua keunggulan itu bisa meringankan beban angkutan dan perawatan jalan darat, memberikan kepastian layanan transportasi logistik pada hari libur atau hari besar keagamaan, dan ramah lingkungan karena emisi karbon lebih rendah. Semua bisa dinikmati dua kali dalam seminggu. Dari Surabaya, layanan bisa dinikmati pada Senin dan Kamis. Lalu, dari Lombok Barat berangkat pada Rabu dan Sabtu.
“Selama ini kita masih ‘membelakangi’ laut. Dengan adanya KMP Legundi, kita tidak perlu lagi mengeluarkan biaya perawatan karena apa yang diberikan Tuhan bisa kita pakai. Pariwisata juga bisa semakin hidup karena panorama laut yang indah bisa dinikmati dari atas kapal,” tutup Faik
Berikut ini daftar
tarif pelayaran KMP Legundi Lintas Surabaya - Lombok:
PENUMPANG:
- DEWASA : 72,000
- ANAK : 47,000
KENDARAAN:
- GOLONGAN I : 117,000
- GOLONGAN II : 197,000
- GOLONGAN III : 392,000
- GOLONGAN IV PENUMPANG : 1,385,000
- GOLONGAN IV BARANG : 1,252,000
- GOLONGAN V PENUMPANG : 2,657,000
- GOLONGAN V BARANG : 2,194,000
- GOLONGAN VI PENUMPANG : 4,510,000
- GOLONGAN VI BARANG : 3,629,000
- GOLONGAN VII : 4,574,000
- GOLONGAN VIII : 6,829,000
- GOLONGAN IX :10,234,000