Kepala Bappenas Bambang: Daerah Harus Bantu Pariwisata

adv | CNN Indonesia
Rabu, 07 Des 2016 18:08 WIB
Tema sentral yang dibahas dalam Rakornas IV Kepariwisataan pada 6 hingga 7 Desember 2016 di Hotel Sultan adalah Indonesia Incorporated.
Jakarta, CNN Indonesia -- Tema sentral yang dibahas dalam Rakornas IV Kepariwisataan pada 6 hingga 7 Desember 2016 di Hotel Sultan adalah Indonesia Incorporated. Menariknya, tema tersebut langsung direspons positif, terutama oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro. Mentan Menkeu RI rupanya mendukung spirit itu dengan membangun desain perencanaan yang terintegrasi di semua sektor, baik pusat maupun daerah.

”Kami telah mempersiapkan pembangunan pariwisata yang terintegrasi. Mumpung di sini juga ada Bupati, Walikota, dan Gubernur. Pasalnya, membangun Pariwisata Indonesia harus bersama-sama. Kemenpar sendirian juga tidak bisa, harus kompak. Kami optimis target akan tercapai karena melihat perkembangan pariwisata saat ini,” ujar Bambang dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pariwisata itu.

Dalam rakornas tersebut dibahas mengenai target dan strategi Kemenpar dalam menghadapi target 15 juta wisman di tahun 2017.Target itu sebenarnya fantastis, karena dari 2016 hanya 12 juta, lalu langsung lompat 25% menjadi 15 juta di 2017. Presiden Joko Widodo juga berkali-kali menyebut target tahun 2019 sebanyak 20 juta Wisman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Di tengah suasana perekonomian dunia yang lesu, Pariwisata tetap naik di seluruh dunia,” kata Presiden Jokowi.  

Dengan tema 'Indonesia Incorporated, Harmony, and Synergy', Rakornas ini dihadiri oleh stakeholder pariwisata terkait dari seluruh Indonesia. Di acara ini, juga dilakukan penandatanganan MoU antara Kemenpar dengan Kementerian terkait, seperti dengan Kemenpora, Kementerian Desa, dan PDT, serta berbagai stakeholder pariwisata lainnya.

Bambang menambahkan, tolak ukurnya adalah dinamika pariwisata dunia dalam tiga tahun terakhir yang dipengaruhi oleh peningkatan jumlah perjalanan antar negara dan pertumbuhan perekonomian terutama di kawasan Asia Pasifik. Bambang melanjutkan jika total wisatawan dunia pada tahun 2014 mencapai 1.110 juta perjalanan LN atau tumbuh 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

”Jadi pada tahun 2014 saja lebih dari 300 juta (27,1% dari total wisatawan dunia) masuk ke Asia dan 96,7 juta di antaranya masuk ke Asia Tenggara. Sementara pada tahun 2015 ditengah situasi global yang tidak kondusif, perjalanan wisatawan dunia masih tumbuh 4,5%. Jadi Pariwisata malah terus melonjak,” kata Bambang.

Ekonomi global yang meningkat kembali pada 2016, menjadi pendorong sektor pariwisata dari sisi permintaan. “Indonesia juga terus mengalami peningkatan di dunia Pariwisata,” katanya.

Ucapan Bambang memang sudah terbukti saat Kemenpar terus berjuang di bawah komando Arief Yahya. Berdasarkan data yang diperoleh, dari 9,3 juta 2014, naik 10,4 juta di 2015 dan tahun 2016 ini harus tembus 12 juta.

Kata Bambang,  di tahun 2015, total kunjungan wisman ke Indonesia naik 2,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Total wisman mencapai 10,4 juta jiwa. Dibandingkan dengan negara lain di ASEAN, Indonesia berada di peringkat keempat, di bawah Thailand, Malaysia, dan Singapura. Berdasarkan kewarganegaraan, Singapura, Malaysia. dan Tiongkok adalah 3 kontributor wisman terbesar. Sedangkan dari luar Asia terdapat, Australia (urutan ke-4), Inggris (#8), dan Amerika Serikat (#9).

”Jadi peningkatan Pariwisata sangat signifikan,” ujar Bambang.

Bambang memaparkan, menurut data Bappenas dari berbagai sumber terdapat pertumbuhan jumlah wisman sebesar 21,2% dalam periode TW III 2015 – TW III 2016. Rata-rata kunjungan wisman triwulan III tahun 2016 berjumlah 1.023.793 kunjungan, dan merupakan yang tertinggi berdasarkan catatan statistik kedatangan wisman bulanan.

”Dampaknya adalah sektor pariwisata secara konsisten menjadi penyumbang devisa terbesar di tanah air,” kata Bambang. 

Mantan Menteri Keuangan RI itu menambahkan, pariwisata di tahun 2013 angkanya 10.0541 Juta US Dollar sedangkan pada tahun 2016 melonjak 11.761,7 Juta Us Dollar. ”Dan yang menarik lagi adalah pendapatan sektor pariwisata juga bertumpu pada perjalanan Wisnus yang besar dan semakin meningkat. Oleh karena itu, optimisme kami di Pariwisata,” ujarnya.

Oleh karena itu, Bappenas mengedepankan rencana pembangunan sektor pariwisata yakni dengan konsisten di arah pembangunan hingga tahun 2025 yakni kepariwisataan dikembangkan agar mampu mendorong kegiatan ekonomi dan meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, serta memberikan perluasan kesempatan kerja.

”Poinnya adalah pengembangan kepariwisataan dengan memanfaatkan keragaman pesona keindahan alam dan potensi nasional sebagai wilayah wisata bahari terluas di dunia. Selain itu mendorong kegiatan ekonomi yang terkait dengan pengembangan budaya bangsa,” ujar Bambang. 

Bappenas juga terus ikut menggenjot dengan mengkoordinasikan perencanaan nasional di bidang Pariwisata hingga tahun 2019. Termasuk dengan pengembangan destinasi prioritas,” bebernya.

Sementara untuk tahun 2017, masih kata Bambang, pihaknya juga akan menggenjot pembangunan pariwisata yang terintegrasi yakni mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan pariwisata. ” Secara intens kita akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,” kata Bambang.

Di antaranya adalah untuk urusan jaminan lokasi destinasi wisata, penciptaan ekonomi lokal dan sikap masyarakat, layanan kemudahan Wisman masuk, SDM dan kelembagaan pariwisata, serta pengembangan 10 destinasi prioritas dan promosi wisata Indonesia.

”Kita akan fokus pelibatan, dengan koordinasi perencanaan, karena ini sesuai dengan semangat Rakornas ini yakni Indonesia Incoporated,” tutup Bambang.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER