Jakarta, CNN Indonesia -- Demi membela hak hewan, sejumlah aktivis rela tampil bugil di hadapan publik di pusat kota Barcelona, Spanyol, Minggu (11/12).
Mereka meminta industri mode di seluruh dunia, terutama di Eropa, untuk menghentikan produksi mantel bulu yang masih marak terjadi.
“Berapa banyak nyawa yang hilang hanya untuk sebuah mantel?” ujar salah satu aktivis, Luisa Escribano, 53, dikutip
AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia membawa poster dengan tulisan serupa.
Selain bugil, mereka juga melakukan aksi teatrikal.
Luisa dan putrinya, Barbara, 21, berbaring di tengah jalan, dengan tubuh berlumuran darah palsu. Aksi mereka melambangkan para binatang yang mati demi menjadi mantel bulu.
“Sangat penting menarik perhatian masyarakat dan membuat mereka melihat apa yang sebenarnya terjadi di dunia. Mantel bulu terlihat cantik, tapi di balik itu, ada kekejaman yang tidak terlihat banyak orang. Para binatang itu menderita,” kata Luisa.
Data yang dikumpulkan organisasi pencinta hewan, AnimaNaturalis, menyebutkan, setiap tahunnya, lebih dari 60 juta hewan, dibunuh untuk diambil kulit dan bulunya, kemudian dijadikan baju serta mantel. Dari jumlah tersebut, AnimaNaturalis mencatat Eropa menghabisi sebanyak 32 juta hewan, demi mantel.
 Bulu rubah kerap dijadikan material pembuat mantel bulu. Selain rubah, binatang lain yang juga dimanfaatkan bulunya untuk membuat mantel adalah mink. (Foto: Alexas_Fotos/Pixabay) |
Eropa sendiri memproduksi 70 persen mantel bulu mink di dunia dan sekitar 63 persen mantel bulu rubah.
Denmark dan Finlandia merupakan produsen dan eksportir mantel bulu terbesar di dunia. Negara lain yang juga termasuk produsen besar adalah Rusia, Kanada, Swedia dan Belanda.
(les)