Hebohnya Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja 2016 di Palembang
adv | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 13:12 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada tiga kata yang menggambarkan perhelatan Kirab Budaya Srioeidjaja 2016. Ketiga kata itu, yakni heboh, meriah, dan luar biasa. Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja 2016 yang digelar Pemprov Sumsel benar-benar mengundang perhatian banyak wisatawan.Beberapa wisman juga terlihat mengikuti prosesi kirab yang tahun ini sudah dilangsungkan kali ke-6 itu. Festival tahunan ini dibuka secara resmi di Kelenteng Wei Ting Bio, Jakabaring, Palembang, pada hari Minggu, 11 Desember 2016, sore.
“Tujuannya, untuk menggali dan melestarikan jati diri kebudayaan Sriwijaya, sehingga meningkatkan citra daerah, sekaligus membangun atraksi di destinasi pariwisata Palembang, untuk wisman,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga, di Palembang.
Irene sangat terkesan dengan festival ini. Kirab Budaya Srioeidjaja merupakan produk budaya turun temurun, maka mereka pun menggelarnya secara mandiri. Mereka punya inisiatif sendiri, sebagai kegiatan pelestarian budaya. Hasilnya, event ini mendatangkan banyak wisatawan ke Sumsel. “Kirab Budaya Garuda Srioeidjaja itu sendiri selain dihadiri oleh berbagai provinsi di Indonesia, juga datang dari luar negeri,” jelas Irene.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada Kong Tekcun Ong peserta Nan An Feng Shan Shi dari China, Ma Zu peserta Yuxi Ling Ci Mao dan Putian China. Seperti inilah pariwisata yang dibungkus dengan kegiatan kebudayaan dan keberagaman," sambung Irene.
Diawali dengan doa dari perwakilan seluruh tokoh agama agar bangsa Indonesia terhindar dari segala bencana dan perpecahan, seakan menegaskan arti pentingnya keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan negara. Rangkaian kegiatan juga dikemas dengan beraneka ragam budaya Indonesia, seperti pertunjukan tarian kreasi hingga atraksi tari ular hingga reog yang dipadu dengan tarian barongsai. Hal itu tentu saja menjadi hiburan tersendiri bagi peserta yang hadir
Deputi Pengembangan Pariwisata Mancanegara Kementrian Pariwisata RI, I Gede Pitana mengatakan, pihaknya mengapresiasi Provinsi Sumsel yang sering mengadakan event internasional. Pasalnya, Sumsel juga berkali-kali sukses dengan berbagai sport event, sehingga Menpar Arief Yahya mempercayakan pionir dan percontohan sport tourism nasional di Sumsel.
"Ini merupakan pembuktian Sumsel menjadi salah satu lokasi favorit untuk Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE). Selain itu, tentunya sport and tourism yang selama ini memang sudah terbukti sukses diadakan di Sumsel. Kini, Sumsel sukses dalam berbagai kegiatan olahraga internasional," ujarnya. Seperti diketahui, 60% dari wisatawan sport event itu akan kembali ke kota itu untuk eksplorasi wisata.Efek positif berbagai event, tentu akan menjadi sebuah jendela dalam merayakan keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Kirab Budaya ini juga akan meningkatkan level kota Palembang khususnya dan Provinsi Sumsel pada umumnya.Masyarakat Palembang yang secara historis sudah merupakan daerah dengan multi culture sejak abad ke-7, sampai saat ini masih terus memelihara tradisi kebersamaan dan persaudaraan dalam perbedaan.
"Festival Kirab Budaya ini sangat strategis karena mempunyai banyak fungsi, antara lain untuk saling bersilaturahmi, saling mengenal, dan untuk menyatukan budaya kesatuan Indonesia dengan berbagai macam budaya, adat, suku, dan agama," ujar I Gede.
Selanjutnya Irene menjelaskan, hubungan tiap elemen masyarakat yang sangat harmonis, menjadi modal besar suatu daerah dalam mengembangkan kemajuannya. Berbagai warna yang berbaur menjadi satu harus tetap dijaga agar tercipta suasana yang kondusif di masyarakat.
Adapun rute Kirab Darat yang dilalui para peserta, dimulai dari kelenteng Wei Ting Bio menuju Kelenteng Liong Shan Keng, kemudian berjalan ke Kelenteng Pou An Bio dan singgah ke kawasan Opi Mall Palembang. Menjelang malam hari, peserta melewati Dekranasda Palembang dan berakhir kembali di Kelenteng Wei Ting Bio.