ASITA Sambut Kemenangan WHTA di Tahun 2017

adv | CNN Indonesia
Kamis, 22 Des 2016 12:55 WIB
ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) siap menyambut tahun 2017 dengan semangat berlipat
Jakarta, CNN Indonesia -- ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies) siap menyambut tahun 2017 dengan semangat berlipat. Ketua ASITA, Asnawi Bahar mengatakan, salah satu pekerjaan utamanya di tahun 2017 adalah menyambut kemenangan World Halal Tourism Award (WHTA) 2016 yang sudah diraih Kemenpar. Sebanyak 12 finalis pemenang berasal dari Indonesia.

”Kita fokusnya menyikapi kemenangan wisata halal. Ingat, ini bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi sebuah tanggung jawab yang berat dan besar bagi organisasi kami,” ujar Asnawi saat menghadiri acara Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2016 di Gedung Sapta Pesona Kemenpar, Rabu (21/12/2016).

Seperti diketahui, potret bangsa pemenang ditampilkan saat JPAT 2016 Wisata Halal Indonesia. Di acara tersebut sukses menyapu bersih 12 kategori dari 16 mata lomba di World Halal Tourism Award 2016 di Abu Dhabi, UEA, 24 Oktober-25 November 2016 di Balairung Soesilo Soedarman. Indonesia sukses mendobrak pintu “Halal Tourism” ke pentas dunia. Pekerjaan pelaku bisnis pariwisata yang ada di bawah ASITA adalah menindaklanjuti dengan berbagai pekat menarik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menpar Arief Yahya bersama CEO Internasional Travel Week Abudabi, Andy Bunchannan pada kesempatan itu menyerahkan piagam penghargaan World Halal Tourism Awards (WHTA) 2016  kepada Gubernur dan perwakilan 12 pemenang WHTA 2016 dari Indonesia. Rona kebanggaan terpancar jelas dari wajah Menpar Arief Yahya dan seluruh penonton di Balairung itu. Di World Halal Tourism Award 2016 Indonesia itu, Indonesia sukses mematahkan Malaysia dan Turki yang selama ini jadi legenda di Wisata Halal Dunia.

”Kita harus bisa menjawab dunia untuk penghargaan-penghargaan itu. Kita harus munculkan kompetensi penghargaan-penghargaan dan piala itu dengan standar global,” ujar Asnawi.

Lantas apa yang akan dilakukan ASITA dalam menyambut WHTA 2016? Menurut Asnawi, pihaknya akan meningkatkan pelayanan yang berstandar global, meningkatkan profesionalitas anggotanya, serta memahami latar belakang calon wisman yang mayoritas dari negara muslim dan timur tengah. ”Kita harus menciptakan pelayanan manajemen agar segala target tercapai. Karena walaupun pemesanan perjalanan wisata melalui digital, pasti akan berhubungan juga dengan biro perjalanan. Jadi kami berada di depan, dan itu harus dimaksimalkan agar berkesan bagi wisman. Anggota ASITA harus empiris di lapangan terutama kepada wisman yang mencari Indonesia dengan wisata halalnya,” kata Asnawi.

Apa langkah konkret yang akan dilakukan? Asnawi menambahkan bahwa pihaknya akan langsung menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di seluruh Indonesia. ”Kami akan memahami produk, saling menukar produk, serta menguasai produk, ini semua demi target kunjungan Kemenpar di tahun 2017 yaitu 15 juta wisman dan tahun 2019 sebanyak 20 juta wisman. Kami akan perkuat barisan agar semua anggota siap menyambut WHTA dan memperbanyak jumlah wisman. Itu yang akan kami fokuskan di internal ASITA” katanya. 

Sementara untuk urusan eksternal, pihaknya akan terus melakukan promosi bersama Kemenpar. Selain akan mempromosikan Wonderful Indonesia ke seluruh dunia, pihaknya juga akan fokus melakukan promosi WHTA 2016 dan menyasar negara-negara yang kompeten. ”Terutama negara-negara muslim atau timur tengah, menyasar negara yang punya gaya hidup halal. Ke China juga kami akan kunjungi kembali,” ujarnya.

Di tahun 2017, ASITA bersama Kemenpar akan melaksanakan roadshow ke China untuk promosi dan menyambut WHTA. Rencananya akan ada 8 roadshow di tahun 2017, 4 kali bersama Kemenpar dan 4 kali ASITA sendiri.

”Nah, setiap kami roadshow di tahun 2016, setiap pulang pasti membawa tamu atau sudah 50 ribu wisman saja yang menghubungi. Nah, jika setiap orang mengeluarkan uang sebesar 1200 dolar, maka asumsinya akan masuk Rp 10 miliar. Padahal modal kami sekali roadshow itu hanya Rp 1 Miliar. Hal ini akan kami tingkatkan terus di tahun 2017 ke negara-negara lain demi target Pariwisata Indonesia. Banyak agenda internal dan eksternal yang sudah kami siapkan terkait dengan upaya menggenjot kunjungan dan memperbaiki sumber daya manusia di anggota ASITA,” katanya.

Dia menyadari, ASITA adalah industri yang menjadi ujung tombak pariwisata. ASITA akan terus memberikan kemudahan pelayanan, memperlihatkan kepada dunia bahwa wisata sangat terbuka untuk Indonesia. ”ASITA juga akan bertanggung jawab terhadap pelayanan wisman dan terus meningkatkannya agar wisman senang kembali ke tanah air,” jelasnya.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER