Jakarta, CNN Indonesia -- Tujuh awak pesawat dilarikan ke rumah sakit, karena mengalami sakit kepala setelah mencium “bau tak sedap di dalam kabin” dalam sebuah penerbangan maskapai American Airlines.
Dikutip dari
The Telegraph, peristiwa asap atau
fume events itu terjadi dalam pesawat bernomor penerbangan 1896 yang menuju Orlando, Amerika Serikat pada Senin (2/1). Beruntungnya, pesawat tetap mendarat dengan selamat dan tidak ada penumpang yang harus mendapat perawatan medis.
Dari keterangan resmi yang disiarkan American Airlines, pesawat berjenis Airbus A330 itu saat ini sedang dalam penyelidikan, namun belum diketahui asal dari bau yang memusingkan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, awak pesawat yang dirawat sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit. Peristiwa ini merupakan
fume events ke-tiga yang terjadi dalam penerbangan American Airlines dalam beberapa bulan terakhir.
Dilansir dari ABC News, dalam penerbangan pada 23 November 2016 dan 27 November, maskapai ini juga mengalami masalah yang sama.
“Kesehatan dan kesejahteraan awak dan penumpang kami selalu menjadi prioritas kami,” tulis pihak American Airlines dalam keterangan resminya.
“Kami selalu menjaga kualitas udara dalam kabin kami. Kami terus bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menemukan sumber dari masalah ini,” lanjut mereka.
Dalam beberapa peristiwa sebelumnya,
fume events diakibatkan oleh menguapnya udara dari tabung mesin pesawat—yang sarat oleh bahan kimia, ke dalam sirkulasi udara kabin.
Sejumlah pemerhati penerbangan dan kesehatan mengatakan kalau
fume events sangat berbahaya bagi awak dan penumpang pesawat, karena dapat menyebabkan kematian, seperti yang dialami oleh dua pilot bernasib naas, salah satunya dari maskapai British Airways yang bernama Richard Westgate.
Pihak berwajib yang menyelidiki kasus kematiannya pada Februari 2014 mengatakan kalau udara yang sudah tercampur zat kimia dan dihirup sepanjang penerbangan sangat berbahaya bagi kesehatan, apalagi bagi mereka yang sering melakukan perjalanan dengan pesawat.
Meskipun demikian, Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) menyatakan kalau
fume events bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan.
Namun, pada November 2016, serikat buruh terbesar di Inggris, Unite the Union, mengatakan kalau banyak maskapai yang menutup-nutupi dan mengabaikan dampak dari
fume events.“Penumpang yang terpapar akan mengalami masalah kesehatan jangka panjang yang berujung pada kematian,” kata salah satu perwakilan dari Unite the Union, Howard Beckett.
“Menutup-nutupi kasus seperti ini adalah masalah yang serius. Kami meminta CAA melakukan penyelidikan lebih lanjut akan kasus ini dan mencari orang yang harus bertanggung jawab,” lanjutnya.
Hingga akhir tahun lalu, Unite the Union berusaha melayangkan 67 gugatan hukum terkait
fume events yang diajukan oleh sejumlah awak pesawat kepada beberapa maskapai penerbangan di Inggris.
Menjawab gugatan dari Unite the Union, juru bicara British Airways mengatakan, “Kemanan selalu menjadi prioritas kami. Kami akan melakukan penyelidikan yang akan kami lakukan bersama CAA.”
“Kami meminta semua pihak untuk melaporkan kasus serupa untuk menambah masukan dalam penyelidikan kami.”
(ard)