Bimbel Umum Saja Tak Cukup Untuk Rebut Kursi PTN Favorit
adv | CNN Indonesia
Senin, 09 Jan 2017 00:00 WIB
Bagikan:
url telah tercopy
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertengahan tahun nanti, siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) akan memperebutkan kursi di Perguruan Tinggi Negeri(PTN) favorit guna melanjutkan pendidikan mereka setinggi mungkin.Contoh PTN favorit yang dimaksud di sini adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). Ujian Seleksi Bersama Masuk PTN (SBMPTN) dan berbagai ujian mandiri menjadi tantangan berat bagi mereka. Tak jarang banyak anak yang stres, bahkan orang tua ikut stres menghadapi ujian SBMPTN sang anak. Bimbingan belajar (bimbel) menjadi solusi yang paling banyak dipilih orang tua dan anak.
Bimbel dipilih karena pelajarannya yang dipelajari adalah terkait yang diujikan saat SBMPTN nanti, beda halnya dengan apa yang dipelajari di sekolah sehari-hari. Namun, orang tua harus memperhatikan hal penting mengenai bimbel. Di zaman sekarang, bimbingan belajar harus disesuaikan dengan kondisi dan target belajar anak. Kondisi ruangan yang terkadang tidak kondusif, waktu belajar yang kurang optimal, dan kemampuan pengajar bimbel (tutor) dalam mentransfer ilmu menjadi kendala untuk mengembangkan kemampuan anak.
Belum lagi masalah psikologi anak yang terlepas dari akademiknya juga memerlukanbimbingan yang tepat agar tidak mengganggu aspek kognitifnya. Oleh sebab itu, cara lain untuk menembus PTN favorit harus mulai dipertimbangkan.Saat ini, bimbingan belajar dengan cara privat memiliki potensi lebih besar untuk meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan emosi anak. Anak akan bisa lebih belajar secara kondusif, terintegrasi, dan nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memilih bimbingan belajar dengan supertutor bisa menjadi jawaban paling tepat. Supertutor merupakansebutan yang pantas bagi tutor yang secara personal dan profesional mengurus keperluan akademis dan non-akademis siswanya secara terintegrasi. Seorang supertutor tidak cukup hanya pintar dalam bidang studinya, ia juga harus cakap melakukan pendekatan ke anak dan harus memotivasi anak untuk membuat strategi yang sesuai agar bisa tembus PTN favorit.
Berbeda dengan negara yang lebih maju seperti Amerika, Inggris, atau Singapura, di Indonesia jarang sekali sebuah lembaga yang memfokuskan metode belajar dengan supertutor. Namun terdapat satu lembaga resmi yang bergerak di bidang bimbingan privat dengan mengedepankan kualitas supertutor yang telah melayani segmen pasar high-end di Indonesiaselama lebih dari 5 tahun, yakni Elite Tutors Indonesia. Pemilihan tutor menjadi kunci penting dalam mewujudkan impian orang tua dan anak, maka seleksi tutor yang sangat ketat.Tak hanya latar pendidikan saja, tutor juga harus melalui tahap simulasi agar bisa melakukan transfer ilmu ke anak dengan baik. Menariknya, para tutor di Elite Tutors Indonesia tak hanya bertindak sebagai guru saja, tetapi juga sebagai teman. Selain memberikan bimbingan belajar secara privat, tutor juga memiliki agenda bermain bersama anak, seperti menonton film, jalan-jalan ke mall atau ke tempat wisata, termasuk berolahraga. Hal ini dilakukan guna menjadikan anak tidak lelah harus menghabiskan hari-hari dengan belajar. Selain itu, anak juga akan menjadi merasa nyaman dengan tutor karena bisa berkonsultasi layaknya teman.Teman yang tetap membangun kemampuan kognitif si anak.
Dr. Eng. Sumarsono, S.T., M.T., OCP atau akrab dipanggil Kak Sono adalah pendiri dan Chief Executive Officer (CEO) dari Elite Tutors Indonesia. Dalam wawancaranya dengan CNN Indonesia pada Selasa (20/12), Kak Sono mengungkapkan belajar yang baik tidak hanya cukup dengan membaca dan menjawab soal sebanyak-banyaknya. Ada metode lain yang dapat meningkatkan peluang diterima di PTN favorit. “Strategi lebih penting. Melihat potensi anak, masalah yang sedang dihadapi, harapan yang mau dicapai, serta metode belajar yang tepat untuk belajar membuat peluang lebih besar. Supertutor tidak hanya menjadi guru, ia terlebih dahulu menjadi teman anak, kemudian menjadi rekan orangtua, barulah menjadi pendidik bagi anak,” ujar pria berusia 29 tahun lulusan S1 dan S2 Teknik Industri UI tersebut, di kantor Elite Tutors Indonesia di City Lofts, Sudirman- Jakarta.
Kak Sono juga menceritakan pengalamannya sebagai supertutor untuk klien-kliennya. Pertemuan pertama antara Kak Sono dengan orangtua harus dilakukan. Berbagai pengecekan dokumen akademis serta pengamatan potensi anak dilakukan di pertemuan ini secara gratis. Dengan mengamati dan mengenal kliennya secara lebih dekat, pemilihan strategi yang tepat untuk belajar akan mudah tercapai. Setelah pertemuan pertama dilakukan, tahap selanjutnya adalah belajar di rumah anak secara terintegrasi.
Inilah yang menjadi nilai lebih Elite Tutors Indonesia, kemampuan akademis dan non-akademis anak dikontrol secara baik oleh seorangprogram officer, lalusebuah tim supertutor (sejumlah 6-8 orang) mengeksekusi dengan metode pengajaran yang sesuai dengan cara belajar anak.Dikutip dari website resmi Elite Tutors Indonesia sejak tahun 2008 telah memiliki success rate 92% dan telah dipercaya oleh para top eksekutif perusahaan besar, pengusaha, tokoh nasional, hingga profesor PTN.Dengan nilai investasi sebesar Rp. 150 – 400 juta rupiah atau senilai Rp. 500.000 – 1.000.000 per sesi belajar, untuk setiap program belajar privat di rumah selama 6 – 18 bulan yang tergantung kondisi si anak dan target belajarnya, setiap klien menerima program belajar yang terintegrasi.
Dengan biaya tersebut, setiap klien mendapatkan pelayanan profesional dan personal bagi hampir seluruh aspek yang mendukung tercapainya target jurusan di PTN favorit, mulai dari buku dan modul belajar, sesi belajar privat, pendaftaran ujian masuk PTN target, pemilihan jurusan, konsultasi belajar, aktivitas olahraga dan hiburan, dan sebagainya.“Target yang banyak diinginkan klien kami, yaitu: Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Fakultas Hukum (FH)”, ujar Kak Sono.
Tantangan pendidikan generasi sekarang akan lebih kompleks. Orang tua dan anak harus memikirkan bagaimana bisa berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Menimba ilmu di universitas tidak hanya membutuhkan biaya, strategi untuk lulus dan bertahan juga diperlukan. Sebagai langkah mengantisipasi hal tersebut, metode yang tepat harus diterapkan. Dengan belajar bersama para supertutor dan metode belajar yang tepat, kuliah di PTN dan jurusan favorit bukan lagi masalah.