Dior Homme Pilih Boy George Jadi Bintang Iklan
Lesthia Kertopati | CNN Indonesia
Kamis, 12 Jan 2017 15:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Mode Dior selalu mempersiapkan kejutan setiap tahunnya. Bila umumnya kejutan itu datang di atas panggung mode, kali ini kejutan itu hadir lewat pemilihan bintang kampanye iklannya.
Untuk musim semi dan musim panas 2017, Dior Homme mendapuk ikon pop tahun 80an, Boy George.
Itu, tentu saja menjadi hal yang tidak biasa bagi Dior. Tapi direktur kreatif Dior Homme, Kris Van Assche, menyebut gaya neo romantis yang identik dengan George, sempurna bagi Dior.
Di sisi lain, George adalah pahlawan bagi Van Assche. Setelah sepuluh tahun menahkodai Dior, Van Assche tidak jarang memilih pahlawan pribadinya untuk menjadi bintang kampanye iklan brand. Kali ini, pahlawan pilihan Van Assche adalah George.
“Saya mencoba menerjemahkan defisini baru dari Dior Homme. Itu bisa jadi tentang musik, film, fesyen, juga tentang memori yang saya miliki di tahun 80an dan masih relevan dengan 2017,” kata Van Assche dalam wawancaranya bersama WWD, dikutip Independent.
“Boy George, ketika saya masih kecil, adalah sosok yang membuat saya berpikir bahwa jadi berbeda itu tidak apa-apa. Dia adalah pengaruh besar bagi generasi saya. Gagasan menjadi bebas dan menjadi pemberontak, yang masih dia lakukan sampai sekarang, terus membekas hingga hari ini,” tambahnya.
[Gambas:Instagram]
Di sisi lain, penyanyi yang juga identik dengan penampilan androgyny itu juga punya misi sendiri bersama Dior. Dia ingin meraih generasi baru, bukan lagi dari era kejayaannya di tahun 80an.
Itu juga jadi momen kebangkitannya di dunia fesyen. Pasalnya, di masa lalu, George kerap menjadi muse bagi para desainer avant-garde.
Dalam kampanye iklannya bersama Dior, yang ditangani fotografer legendaris Willy Vanderperre, Boy George tidak sendirian. Dia tampil bersama A$AP Rocky, aktor Rami Malek dan model Ernest Klimko.
Dia terlihat dengan topi fedora yang jadi ciri khasnya. Namun yang jadi perhatian adalah setelan jas pas badan yang dihiasi harness, serta pin penyanyi punk Toru Kamei.
(les)
Untuk musim semi dan musim panas 2017, Dior Homme mendapuk ikon pop tahun 80an, Boy George.
Itu, tentu saja menjadi hal yang tidak biasa bagi Dior. Tapi direktur kreatif Dior Homme, Kris Van Assche, menyebut gaya neo romantis yang identik dengan George, sempurna bagi Dior.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya mencoba menerjemahkan defisini baru dari Dior Homme. Itu bisa jadi tentang musik, film, fesyen, juga tentang memori yang saya miliki di tahun 80an dan masih relevan dengan 2017,” kata Van Assche dalam wawancaranya bersama WWD, dikutip Independent.
“Boy George, ketika saya masih kecil, adalah sosok yang membuat saya berpikir bahwa jadi berbeda itu tidak apa-apa. Dia adalah pengaruh besar bagi generasi saya. Gagasan menjadi bebas dan menjadi pemberontak, yang masih dia lakukan sampai sekarang, terus membekas hingga hari ini,” tambahnya.
[Gambas:Instagram]
Di sisi lain, penyanyi yang juga identik dengan penampilan androgyny itu juga punya misi sendiri bersama Dior. Dia ingin meraih generasi baru, bukan lagi dari era kejayaannya di tahun 80an.
Itu juga jadi momen kebangkitannya di dunia fesyen. Pasalnya, di masa lalu, George kerap menjadi muse bagi para desainer avant-garde.
Dalam kampanye iklannya bersama Dior, yang ditangani fotografer legendaris Willy Vanderperre, Boy George tidak sendirian. Dia tampil bersama A$AP Rocky, aktor Rami Malek dan model Ernest Klimko.
Dia terlihat dengan topi fedora yang jadi ciri khasnya. Namun yang jadi perhatian adalah setelan jas pas badan yang dihiasi harness, serta pin penyanyi punk Toru Kamei.
(les)
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER