Jakarta, CNN Indonesia -- Kemewahan kereta wisata dapat dinikmati dengan berbagai cara. Salah satunya memanfaatkan kereta untuk keperluan rapat kerja, seperti yang dilakukan pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhir pekan lalu.
Rombongan itu menyewa rangkaian kereta wisata dari PT Kereta Api Pariwisata yang terdiri dari empat gerbong kereta wisata, dan dua gerbong kereta eksekutif. Kereta bergerak dari Stasiun Gambir, Jakarta menuju Stasiun Tugu, Yogyakarta.
Empat gerbong kereta wisata berada di bagian belakang rangkaian. Secara berurut hingga bagian paling ujung, yakni gerbong Priority, Imperial, Toraja dan Nusantara. Gerbong kereta Nusantara memiliki balkon, sehingga penumpang di dalamnya dapat melihat panorama dari dalam kereta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesuai namanya, gerbong itu berisi interior dan pernak-pernik berciri khas nusantara yang terlihat dari dinding kayu minimalis serta ukiran khas Sumatera. Empat sofa besar empuk, juga dengan motif ukiran, disusun pada sisi kereta, kiri dan kanan saling berhadapan. Gerbong ini juga dilengkapi dengan TV LCD dan fasilitas karaoke. Di ruangan berkapasitas 20 orang itu lah rapat kerja Pemprov Jakarta berlangsung.
Meski berisi kemewahan untuk menunjang rapat, nyatanya rapat di kereta cukup menantang karena kerap bergoyang-goyang di sepanjang perjalanan. Selain itu, suara mesin ditambah gesekan antara rel dan kereta juga akan membuat rapat sedikit terganggu.
"Kalau yang nyaman jelas di ruangan,
enggak goyang-goyang. Tapi, orang juga butuh liburan. Di kereta, kita rapat kerja, tapi bisa sembari liburan juga
kan. Orang kerja, otak kanan dan kiri harus seimbang,"
ujar Saefullah, Sekretaris Daerah DKI Jakarta saat ditemui usai rapat kerja di mini bar kereta wisata, pada Sabtu (14/1). Usai melangsungkan rapat, jajaran pejabat Pemprov DKI itu memanfaatkan fasilitas yang tersedia, seperti
live music, karaoke, makan ala buffet, dan mini bar. Kereta Nusantara ini juga memiliki satu kamar tidur.
Dari gerbong kereta Nusantara, beranjak ke gerbong berikutnya merupakan Kereta Toraja. Desain interior gerbong ini identik dengan ukiran dari budaya Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Dengan kapasitas 22 kursi, kereta ini juga memiliki sebuah VVIP Room, fasilitas karaoke dan mini bar.
Menyusuri gerbang selanjutnya, diberi nama gerbong Kereta Imperial. Masih dengan interior kayu, perbedaan gerbong ini terletak dengan kapasitas 20 kursi
recline seat atau dapat berbaring hingga 135 derajat. Gerbong ini dirancang memang untuk perjalanan jarak jauh, seperti ke Yogyakarta yang membutuhkan waktu delapan jam.
Gerbong berikutnya, yakni jenis Priority. Gerbong ini memiliki fasilitas paling lengkap dibanding yang lain. Setiap kursi dilengkapi dengan hiburan Audio dan
Video on Demand dengan TV LCD layar sentuh. Di gerbong ini berada tempat duduk Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Yustomi, pramugara kereta wisata menyebut Gerbong Priority kerap digunakan Presiden dan pejabat negara lainnya. Bahkan, Presiden RI ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono memfavoritkan gerbang ini.
"Favoritnya SBY yang Priority. itu yang paling bagus, tempatnya paling depan," ujarnya.
Selain empat gerbong yang disebut di atas, terdapat juga jenis kereta wisata lainnya, yakni Sumatera, Jawa, dan Bali.
 Foto: CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman Pejabat pemerintah provinsi DKI Jakarta mencoba sensasi berbeda ketika rapat di kereta wisata. Usai rapat, mereka menikmati fasilitas lain seperti karaoke. (Foto: CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman) |
Tersedia terbatas Kereta wisata baru beroperasi jika ada pesanan, mengingat jumlahnya yang terbatas. Jenis Imperial terdiri dari tiga unit, Priority empat unit, dan lainnya masing-masing hanya satu unit.
Proses peminjaman butuh waktu sekitar satu minggu sebelum digunakan dengan memasukkan proposal atau menghubungi layanan via telpon PT Kereta Api Pariwisata.
Biaya perjananan bakal dihitung dari jarak yang digunakan termasuk juga paket yang digunakan. Paket yang disediakan berupa sarana dan nonsarana, di mana paket sarana sudah mencakup makanan selama perjalanan.
Untuk kisaran harganya, pemesanan kereta wisata jenis Imperial, berada di kisaran Rp18-20 juta, sementara Priority mencapai Rp24 juta. Total biaya kereta wisata yang digunakan Pemprov Jakarta itu, kabarnya mencapai Rp170 juta, pulang pergi dengan layanan lengkap dan paket sarana.
Menurut Yustomi, kereta wisata ini masih belum digandrungi masyarakat umum. Sejauh ini, baru pejabat dan artis yang sering memakai kereta wisata.
(rah)