Dari Tampilan 'Vintage' New York Hingga Etnik Tasik di IFW

Endro Priherdityo & Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Jumat, 03 Feb 2017 06:44 WIB
Sejumlah desainer di IFW 2017 memberi pilihan baru bagi mereka yang aktif, tampilan modis vintage khas New York hingga etnik ala Tasik.
Salah satu koleksi Rika Mulle di Indonesia Fashion Week 2017. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Memaknai busana untuk mereka yang aktif dapat berarti banyak hal bagi seorang perancang busana. Tidak harus melulu terkesan casual atau sporty, bahkan bisa bernuansa klasik hingga etnik.

Salah satunya yang ditunjukkan dalam peragaan busana bertema Unlock Your Playground di pekan peragaan busana Indonesia Fashion Week (IFW) 2017, yang berlangsung Rabu (1/2), di Jakarta Convention Center.

Dalam pagelaran tersebut, beberapa desainer berusaha menunjukkan pilihan busana bagi mereka yang aktif, di antaranya Ardistia Dwiasri dari label Ardistia New York dan Rika Mulle.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ardistia, yang selama ini terkenal dengan potongan minimalis khas urban modern ala New York, kini menampilkan hal yang cukup di luar kebiasaan. Ia memilih mundur ke masa lampau dengan membawa kesan vintage dalam koleksi IFW tahun ini.

"Sebenarnya cukup sulit membuat ide baru yang segar namun sesuai dengan DNA saya selama ini," kata Ardistia saat ditemui sebelum pagelaran busana.

Kesulitan tersebut coba ia ubah dengan membuat banyak koleksi terusan seperti dress, jumpsuit, atasan lengan pendek dan bawahan yang longgar. Gaya busana terusan ini dianggap mewakili karakter aktif dan dinamis.

Untuk menambah sedikit perbedaan dengan koleksi sebelumnya yang terkesan futuristik, Ardistia memilih kesan vintage atau kuno. Hal itu terlihat dari pemilihan motif desain geometris kotak yang dipadu dengan mozaik warna.

Ardistia juga memilih warna yang cukup berbeda bagi mereka yang selama ini aktif. Dia memilih padu padan merah, putih, biru kobalt, lalu motif bunga yang menambah kesan vintage.

Pilihan Ardistia dapat dibilang cukup unik. Ketika orang aktif selalu diibaratkan dengan kemajuan era dan futuristik, Ardistia memberikan kesan kuno namun tidak ketinggalan zaman.
Penampilan koleksi Ardistia New York di Indonesia Fashion Week (IFW) 2017. Penampilan koleksi Ardistia New York di Indonesia Fashion Week (IFW) 2017. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
Etnik modern

Beda desainer, beda pula pilihan idenya. Ini yang terlihat dari desainer Rika Mulle. Desainer berbasis di Bandung, Jawa Barat, ini memilih kesan etnik Sunda dalam koleksinya tadi malam.

"Koleksi kali ini terinspirasi dari bordir Jawa Barat, khususnya Tasikmalaya. Koleksi ini juga bernama krancang dari kata kerancang yang bisa diartikan kerawang atau terlihat menerawang," kata Rika.

Rika membuat beberapa jenis pakaian untuk koleksi bagi mereka yang aktif, sebagian besar merupakan pakaian atasan oversize top yang dipadu padan dengan sinjang dan bordir krancang.
Rike Mulle memutuskan mengangkat bordir kerancang dari Tasikmalaya.Rike Mulle memutuskan mengangkat bordir kerancang dari Tasikmalaya. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Meski mengambil tema etnis, namun justru tampilan Krancang lebih modern dibanding unsur budaya itu sendiri. Rika memilih warna futuris seperti ivory, biru indigo, navy yang membuat koleksi terkesan lebih simple.

Selain itu, pada beberapa koleksi, Rika mengombinasikan motif bordir Tasik itu dengan desain geometris yang biasanya muncul pada tampilan modern dan futuris. Hasilnya, baju oversize itu bernuansa etnik modern.
Motif krancang yang digunakan Rike Mulle dikombinasikan dengan pola geometris.Motif bordir krancang yang digunakan Rike Mulle dikombinasikan dengan pola geometris. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Bagi mereka yang memiliki jiwa budaya lebih tinggi, Rika juga memberikan pilihan dengan koleksi cover top dengan motif bordir menerawang namun memiliki potongan cukup modern untuk koleksi bordir.

Terlepas dari fusi kebudayaan entah masa lalu atau yang akan datang, Ardistia dan Rika memberikan pandangan baru bahwa tampilan untuk mereka yang aktif bergerak tidak harus selalu dengan training, jersey, atau t-shirt dan denim.
Tampilan bagi mereka yang aktif tidak harus dengan t-shirts.Tampilan bagi mereka yang aktif tidak harus dengan t-shirts. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
(les)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER