Jakarta, CNN Indonesia -- Setahun sudah Kezia Roslin Cikita Warouw menjabat sebagai Puteri Indonesia. Dia terpilih menggantikan Anindya Kusuma Putri, Puteri Indonesia 2015.
Selama setahun, Kezia sudah merasakan perjuangan untuk menjadi wakil Indonesia di kancah dunia. Salah satu upaya memperkenalkan Indonesia adalah mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2016 lalu di Filipina.
Dalam akun instagramnya, Kezia mengucapkan syukur atas perjalanannya setahun menjadi Puteri Indonesia 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"
Bersyukur adalah kebahagiaan yang instan yang tak bisa terucapkan namun ungkapan terdalam kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat yang luar biasa yang sudah diterima..Kita bersyukur detik ini,maka kita akan bahagia detik ini pula.Detik ini ku ingin bersyukur pada TUHAN atas apa yang kurasakan selama satu tahun terakhir. Tepat satu tahun ketika dinobatkan menjadi Puteri Indonesia 2016, saat itu saya mewujudkan cita-cita yang sudah kuimpikan sejak kecil.Menjadi Puteri Indonesia 2016 bukan hanya ketika saya mewakili Indonesia di Miss Universe, tetapi ketika saya bertugas hampir ke seluruh Indonesia, dan saya mendapatkan pengalaman dan pelajaran hidup yg tak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata sebagai sebagian dari "Universitas Kehidupan" yang saya jalani.. Tak ada lagi kata yg mampu terucap jika ku mengingat moment indah tahun lalu , bahkan langit indah malam ini tak dapat melukiskan kebahagiaanku sekarang, ketika ku mengenang moment tersebut.Ku ucapkan selamat malam dan tetaplah belajar untuk menikmati proses demi proses di "Universitas Kehidupan" kita masing-masing."
Di kantor CNNIndonesia.com secara eksklusif Kezia berbagi cerita tentang perubahan hidup, pengalamannya di Miss Universe, dan berbagai hal lain selama menjadi Puteri Indonesia 2016.
Berikut obrolan singkat dan eksklusif CNNIndonesia.com bersama Kezia Warouw, Puteri Indonesia 2016.
Pengalaman menarik yang didapat selama Miss Universe?
Sebenarnya setiap hari ada saja pengalaman baru dan unik, tapi bedanya kalau di sini segala sesuatu seperti sepatu, baju yang akan dipakai, serta make up sudah disediakan. Kalau di sana, semuanya harus bisa sendiri.
Seperti, aku ke sana bawa 10 koper berbeda, dan hanya diberi waktu untuk work out dua-tiga kali saja, tapi dengan angkat koper sudah bisa dibilang seperti work out. Terus buka tutup koper untuk lihat, "Besok mau pakai baju apa ya?," Itu sih yang beda harus struggle sendiri dari yang biasanya disediakan.
Selain itu juga merasakan kekeluargaan sendiri di sana, merasakan pengetahuan baru yang biasanya cuma tahu tentang Indonesia tapi sekarang tahu kebudayaan lain.
Jika bisa mengulang kembali di ajang Miss Universe, adakah pertanyaan yang ingin diulang jawabannya?
Adalah pasti, seperti di sesi wawancara, namanya kita kan wawancara, pre-eliminary, kita kan juga namanya manusia, sering naik-turun panggung, tapi tetap saja nervous.
Ingin sih seperti mengulang, tapi yah bersyukur saja sih sudah dapat posisi 13 besar seperti sekarang. Istilahnya sudah wah banget. Apalagi istilahnya yang sebelumnya cuma [posisi] 15, kalau sekarang 15 dikurang dua. Dulu sih [berpikir], "Wah tidak bisa nih kalau segitu, salah satunya Indonesia tidak masuk," mikirnya gitu sih, tapi pas masuk 13 tuh seperti bersyukur sih bisa masuk.
Baju favorit yang dibawa selama Miss Universe?
Semuanya favorit, tergantung situasi sih, soalnya kan di sana seperti, "Oh besok ada pertemuan sama presiden, oh besok ada acara ini," dan itu [baju] yang jadi favorit saya [saat itu], apalagi kita kan mau tampil beda yang mencerminkan kebudayaan Indonesia.
Biasanya kemana-mana untuk hadir ke acara pakai bus, jadi ada baju disesuaikan dengan acara tersebut. Misal harus lepas cape dari gaun rancangan Ivan Gunawan supaya tidak tersandung. Intinya cari yang nyaman dan tidak mengganggu orang lain, sesuaikan dengan suasana.
Soal insiden baju kejora yang sedikit tersandung, sebenarnya bagaimana?
Itu jadi Kezia memang merasa ada paku tersangkut di baju, ya namanya insiden tidak ada yang tahu. Memang sebelumnya kita kan ada gladi resik yang pakai semua baju, saat itu tidak apa-apa. Tapi Kezia lihat secara positifnya, kalau tidak ada itu [insiden], Indonesia juga tidak bisa dipandang kan? Maksudnya ada insiden dan itu menarik perhatian mereka melihat "Indonesia loh."
Bagaimana sosok Miss Universe, Iris Mittenaere di mata Kezia?
Justru Iris ini, apa ya selama di antara semua kontestan, jujur dia tidak kelihatan. Awalnya juga tidak tahu, ini Miss Perancis mana ya yang menang? Ternyata sebelumnya pernah selfie bareng, orangnya baik sih, percaya diri, ramah sebenarnya tapi kita kan tahunya di karantina.
"Dia memang biasa saja sih, sederhana orangnya. Tidak terlihat terlalu menonjol banget tapi rendah hati sekali." Masih berhubungan dengan kontestan Miss Universe lain?
Masih dong, kami ada grup, Puteri Indonesia juga ada grup. Seperti ini baru baca, tanggal 20-an, Kolombia akan melaksanakan pemilihan berikutnya tahun 2017, jadi dia mengundang kita, "Ayo siapa yang mau ke Kolombia? Datang dong," jadi seperti ada undangan acara.
Di sisi lain, setelah satu tahun menjadi Puteri Indonesia, pengalaman apa yang paling berkesan?
Jadi inspirasi buat generasi muda dan bisa keliling Indonesia meskipun cuma sebagian. Kegiatannya selama bertugas, ke seminar, hadir ke sekolah, terus ya kita ikut juga senam pagi bersama masyarakat, dan bertemu anak-anak muda untuk sharing, liat pariwisatanya. Pastinya, setiap kunjungan memberi inspirasi tapi dengan pengalaman sendiri.
Sebelum lengser, apa masih ada hal yang belum sempat dilakukan selama jadi Puteri Indonesia?
Banyak sih, lebih utama keliling Indonesia. Tapi selama bertugas belum semua dikunjungi, seperti Provinsi Kalimantan belum pernah Kezia datangi dan kerinduannya, dari Sabang sampai Merauke itu setidaknya tiap provinsi [Kezia] didatangi.
Setelah lengser apa tetap mau melakukan kegiatan sosial?
Tetap masih mau sih tinggal menunggu undangan saja. Karena kita Puteri Indonesia tidak berhenti [tugasnya] jika sudah tidak menjabat lagi. Jadi selama diberi kesempatan jadi Puteri Indonesia sampai selama-lamanya tetap [dikenal], "Oh itu puteri tahun sekian loh," jadi tetap membawa nama baik Indonesia, tetap mau memperdalam Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Kalau bisa evaluasi diri sendiri, adakah hal yang ingin diulang saat menjadi Puteri Indonesia?
Namanya evaluasi pasti ada setiap hari. Puteri Indonesia juga manusia pernah melakukan kesalahan, setiap hari mau memperbaiki diri sendiri. Tapi kalau untuk mengulang sudah tidak, syukuri saja apa yang ada sekarang.
Sebagai seorang public figure, tentu memiliki banyak penggemar, bagaimana Kezia melihatnya?
Nilai plus sih, itu bonus juga. Maksudnya di sisi lain, sebagai puteri juga kita tanpa dukungan mereka yang mengkritik, memberi masukan, dan yang menyukai, kita tidak ada apa-apanya, selain juri.
Tapi kan namanya Indonesia, semua mata tertuju pada Puteri Indonesia, [banyak] yang memandang plus minusnya seperti apa, dan itu jadi hadiah. Seperti, "Ini yang harus saya syukuri, setidaknya sebagai seorang Puteri saya juga bisa bergerak di bidang entertaiment juga. Punya penggemar gitu," tapi tetap hargai penggemar selayaknya teman kita dan orang terdekat kita.
Selanjutnya, apa terpikir untuk menjadi seorang selebriti?
Sekarang saja sudah artis sih sepertinya, Puteri Indonesia sudah jadi artis sepertinya. Terpikir sih iya dulu namanya zaman anak-anak juga pernah, tapi sekarang sepertinya sudah cukup deh jadi artis, Puteri Indonesia, kemana-mana dikejar.
Kalau dibilang susah tidak juga, hanya dulu Kezia menjaga privasi sekali, sekarang lebih dewasa saja, mana sih yang privasi, mana yang mereka harus tahu. Karena namanya kita sebagai public figure harus bisa membagi, jangan nanti media panggil kita, tidak mau karena [alasan] privasi nanti dianggap sombong. Jadi bisa memilih mana yang privasi dan tidak. Karena seperti itu juga masih banyak yang ingin tahu.
Pesan untuk calon Puteri Indonesia selanjutnya?
Pesannya, ini merupakan mimpi kalian yang sudah kalian impikan sejak dulu. Dari Kezia tetap, ke depannya ini cita-cita yang akan kembali ke kalian, gapai cita-cita kalian ini tidak hanya stuck di Puteri Indonesia, tapi berikan yang terbaik tidak hanya untuk keluarga kalian, diri kalian, tapi untuk Indonesia. Ini kepercayaan yang luar biasa, yang kalian harus emban dan berikan juga yang terbaik untuk Indonesia.