Kemenkes Waspada Penyakit dari Hewan dan Sampah Saat Banjir

Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 21 Feb 2017 14:24 WIB
Menghadapi musim banjir yang kembali datang, Kementerian Kesehatan mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh hewan dan sampah.
Ilustrasi: Menghadapi musim banjir yang kembali datang, Kementerian Kesehatan mewaspadai penyakit yang disebabkan oleh hewan dan sampah. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menghadapi bencana banjir yang mulai terjadi di beberapa daerah di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengaku mengantisipasi beberapa penyakit pasca banjir.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Achmad Yurianto menjelaskan umumnya penyakit pasca banjir muncul akibat hewan-hewan yang terganggu dan menurunnya kesehatan lingkungan.

"Kami antisipasi penyakit yang dibawa binatang seperti tikus dan ular, juga sampah yang masuk ke sumur galian," kata Achmad kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2013 lalu, banjir Sampang, Madura mengusik sarang tikus. Ketika itu, tikus-tikus keluar dari sarangnya dan menuju pemukiman warga. Kondisi ini menyebabkan mewabahnya penyakit leptospirosis.
Leptospirosis merupakan penyakit yang terjadi akibat kontak langsung dengan air seni dan kotoran tikus yang tercampur dalam air banjir. Penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan organ hati, ginjal, paru-paru, jantung, dan otak.

"Waktu itu kumannya menyerang liver dan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia," ujar Achmad.

Berangkat dari kejadian itu, ketika banjir kembali terjadi di Sampang tahun lalu, pemerintah mengantisipasi dengan membasmi sarang tikus. Namun, hal itu justru mengusik ular-ular yang tak mendapatkan makanan.

"Waktu 2016, kami antisipasi tikus, justru ular berbisa keluar dan menggigit warga," tutur Achmad.
Ahcmad menyatakan pemerintah saat ini tengah mencari cara agar ancaman itu tak lagi datang saat banjir. Dia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan obat-obatan terkait penyakit pasca banjir itu.

Selain itu, Achmad menuturkan, banjir juga membuat sampah-sampah berserakan dan masuk ke sumur yang digunakan untuk beraktivitas sehingga mencemari sumber air bersih.

"Banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat, awal tahun itu sampah masuk ke sumur, jadinya diare," ujar Achmad.
Selain penyakit akibat hewan dan sampah, Achmad mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup sehat dan mencegah berkembangnya influenza menjadi infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

"Kalau kehujanan segera menghangatkan badan dan jaga betul kebersihan," kata Achmad.

Selain itu, Achmad menyarankan untuk tetap menjaga kebersihan makanan, tempat makan, dan mencuci tangan sebelum makan. (end/chs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER