Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menilai segala sesuatu yang disiapkan dan diboyong pemerintah Arab Saudi berkaitan dengan kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia adalah hal yang wajar.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, hal itu sesuatu yang lumrah karena memang kerap dilakukan leh para pemimpin negara saat melakukan kunjungan kenegaraan.
"Itu wajar dan lumrah," katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (25/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengungkapkan, seluruh kunjungan kepala negara saat ini sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP). Mulai dari pengamanan, logistik dari segi kelayakan hotelnya dan lainnya.
“Yang jelas ramainya pemberitaan seputar kedatangan Raja Salman ke Indonesia menjadi promosi yang luar biasa efektif. Karena itu, saya mengucapkan selamat datang di Jakarta dan Bali. Selamat datang di Wonderful Indonesia," katanya.
Seperti diketahui, Raja Salman tak sekadar membawa rombongan yang jumlahnya ribuan orang ke Indonesia. Tamu negara yang diagungkan itu turut memboyong beragam kemewahan dari Arab Saudi ke Indonesia.
Raja Salman datang ke Indonesia dengan membawa tangga motorized-escalator khusus untuk menurunkan sang raja dari pesawat. Tak hanya itu, Raja Salman juga turut membawa serta mobil mewah Mercedes tipe S600.
”Ya tangga motorized, seperti escalator portable ikut dibawa. Lalu mobil ada juga. Memang sengaja dibawa dari sana. Mungkin karena umur Raja Salman yang sudah lanjut jadi dinilai perlu,” ujar Head of Corporate Secretary and Legal Angkasa Pura II Agus Haryadi, Sabtu (25/2).
Tangga motorized tak jauh beda dengan escalator yang ada di mal-mal. Tangga itu diperuntukkan bagi Raja Salman saat turun dari pesawat. Dengan tangga otomatis itu, sang raja cukup berdiri tegak tanpa harus melangkahkan kaki untuk menuruni pesawat.
Karena terbilang langka, cargo untuk mengangkat escavator portable ini juga terbilang sangat istimewa. Khusus untuk tangga motorized itu, Saudi harus rela menerbangkan pesawat berbadan lebar Saudi Arabian (SV 6854).
PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) yang melayani ground handling di Indonesia men-deploy Main Deck Loader dari Cengkareng dengan kapasitas 32 ton hanya untuk menaikkan dan menurunkan kargo mereka.
“Bobotnya tidak ada yang ringan. Harus diperlakukan secara khusus,” terang Direktur Operasional JAS Airport Services Subiyono.
(gir)