Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, berencana untuk mengembangkan industri pariwisata halal, yang akan berpusat di Pulau Santen. Dikatakan oleh Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, rencana pengembangan itu terkait dengan potensi wisata halal yang terus tumbuh.
"Konsep ini dikembangkan agar Banyuwangi memiliki keunikan dengan daerah yang lain. Ini juga cara untuk membidik pasar kelas menengah Muslim yang terus tumbuh, baik di dalam maupun luar negeri," kata Anas di Banyuwangi, seperti yang dilansir dari keterangan resmi pada Kamis (2/3).
Bagi Anas, wisata halal tak semata ditujukan bagi wisatawan yang memeluk agama Islam. Ia mengatakan kalau seluruh kalangan tetap boleh datang. Yang menjadi jaminan halal ialah terkait kuliner, fasilitas beribadah dan penerapan konsep pemisahan antara laki-laki dan perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini bukan soal suku, ras, atau agama, tapi hanya mengenai segmentasi pasar, strategi pemasaran. Koridornya saja yang akan menerapkan aturan halal. Kami akan melakukannya secara bertahap,” ujar Anas.
Berjarak sekitar 2,5 kilometer atau sekitar 10 menit perjalanan dari pusat kota, Pulau Santen berada di Kelurahan Karangharjo.
Dahulu kala, kawasan ini sangat kumuh, bahkan terdapat lokasi prostitusi bernama Pakem, yang kini telah ditutup seiring dengan penataan pulau ini.
Salah satu objek wisata halal yang sedang dikembangkan di sana ialah Pantai Pandanan, yang bakal ditujukan bagi wisatawan perempuan.
Seluruh elemen dilibatkan dalam pengembangan Pulau Santen, demi memberdayakan sumber daya alam dan manusia yang akan membesarkan industri pariwisata halal di sana.
"Jadi ini bukan melulu soal pariwisata, tapi juga sekaligus penguatan sosial dan ekonomi penduduk lokal," kata Anas.
Industri wisata halal memang sangat berpotensi. Ajang ‘World Halal Tourism Summit’ bahkan meramalkan kalau perputaran uang wisatawan Muslim yang jumlahnya 1,6 miliar jiwa di dunia berkisar US$238 miliar hingga 2019.
"Banyak negara berlomba menggarap wisata halal. Bahkan negara dengan penduduk Muslim minoritas, seperti Thailand, Singapura, dan Jepang, punya jumlah hotel dan restoran bersertifikasi halal yang lebih banyak dibanding Indonesia,” ujar Anas.
“Kebetulan, belum ada destinasi di Indonesia berkonsep serupa. Dengan pasar yang besar, sedikit saja masuk ke Banyuwangi tentu sangat bisa menggerakkan perekonomian lokal," pungkasnya
(ard)