Jakarta, CNN Indonesia -- Tanpa harus dikunjungi Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud, Bali memang sudah dikenal oleh sebagian besar wisatawan mancanegara (wisman).
Di Pulau Dewata itu, ada banyak objek dan atraksi wisata yang bisa didatangi, mulai dari wisata alam, atraksi seni budaya, sampai wisata belanja.
Meski demikian, pemerintah Indonesia tetap ingin meningkatkan jumlah kunjungan wisman ke sana, terutama wisatawan asal Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tahun lalu, dari total sekitar 15 juta orang wisman yang datang ke Indonesia, jumlah wisman asal Timur Tengah yang datang "hanya" sekitar 340 ribuan orang.
“Wisman Timur Tengah membelanjakan uang dua kali lipat lebih banyak dibandingkan wisman dari negara lain. Durasi menginap mereka juga lebih lama. Namun, jumlah kunjungan mereka ke Indonesia masih kecil,” kata Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, Afrika (ETTAA) Kemenpar Nia Niscaya, seperti yang dikutip dari
Antara pada Selasa (7/3).
Nia mencontohkan, jika biasanya wisman menghabiskan uang sebanyak Rp16,8 juta selama lima hari, maka wisman Timur Tengah menghabiskan Rp32,7 juta selama 11 hari.
“Pengeluaran besar itu juga dipengaruhi dengan kebiasaan wisman Timur Tengah yang datang dengan rombongan keluarga sampai asisten rumah tangga,” ujar Nia.
Selain Bali, kawasan Puncak di Jawa Barat juga menjadi tujuan wisman Timur Tengah. Di sana, bahkan ada sebutan Kampung Arab, karena banyaknya tempat usaha yang memajang nama dengan tulisan arab.
Salah satu juru masak asal Lebanon yang bekerja di Bali, Ziad Mzannar, menyatakan hal senada ketika diwawancarai secara terpisah.
“Puncak sudah sangat dikenal oleh wisman Timur Tengah. Sudah seperti lokasi wajib jika berwisata ke Indonesia. Tapi, ada banyak kawasan wisata lain yang harus dipromosikan ke mereka, salah satunya Bali,” kata Ziad.
“Saya sering mempromosikan kawasan wisata di Indonesia ke kerabat saya di Lebanon. Saya rasa promosi dari mulut ke mulut cukup efektif,” lanjutnya.
Nia membenarkan pernyataan tersebut, karena pada 2015 sebanyak 66 persen wisman Timur Tengah yang datang ke Indonesia mengaku penasaran untuk berkunjung setelah mendengar cerita dari kerabatnya.
“Sebanyak 80 persen wisman Arab Saudi mendominasi kunjungan wisman Timur Tengah ke Indonesia. Kunjungan Raja Salman tentunya akan membuat wisman Timur Tengah semakin yakin untuk berkunjung ke Bali,” ujar Nia.
(ard)