Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu, label busana olahraga ternama dunia Nike mengumumkan akan meluncurkan koleksi Pro Hijab untuk atlet wanita muslim. Uji coba desain hijab ini disampaikan lewat dua atlet yakni Zahra Lari (ski es), dan Amna Al Haddad (angkat besi).
Koleksi hijab itu belum akan keluar sampai 2018 mendatang, akan tetapi keputusan yang diambil label itu menuai reaksi pro dan juga kontra dari publik.
Mengutip The Independent, pada Rabu (15/3), banyak orang yang menuding label itu menormalisasikan tekanan terhadap perempuan lewat rilis hijab atau penutup kepala. Ada juga yang menganggap itu mengakomodasi ajaran Islam di AS. Beberapa di antara mereka juga ada yang mengancam akan memboikot Nike di masa mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Respons atlet Amna, salah satu yang menjadi model hijab, menanggapi kritik itu lewat akun Instagramnya.
"Dengan peluncuran Nike Pro Hijab, saya sadari ada banyak reaksi yang pro dan kontra. Dari pandangan saya sebagai mantan atlet yang berkompetisi dengan hijab, di masa silam label besar tidak melihat ini sebagai pangsa pasar karena tidak 'populer', dan tidak pernah terdengar dan muncul ke permukaan bagaimana seorang atlet berhijab latihan, dan berkompetisi dengan mengenakan hijab."
"Maka menjadi fenomena saat ini ketika perempuan muncul dan mengekspresikan dirinya. Ada lebih banyak atlet profesional yang berjuang menuntut haknya untuk berkompetisi dengan tetap mengenakan hijab, dan memiliki hak yang sama di lapangan," tambah dia.
"Sebagai wanita muslim, saya telah vokal pada media akan ini, khususnya sejak 2011 lalu, kini setidaknya saya memutuskan untuk mendorong hijab untuk atlet ada di pangsa pasar lebih besar," ungkapnya.
Di bagian bawah tulisannya, Amna mencantumkan bahwa itu ia tulis murni pendapatnya sendiri, tanpa dibayar oleh pihak manapun.
[Gambas:Instagram]Komen itu mendapat tanggapan positif dan pro terhadap keberadaan hijab bagi atlet.
Sementara, Nike pada The Independent mengatakan: "Ketika kami bicara pada sejumlah atlet, mereka mengatakan ini sesuatu yang mereka ingin dan butuhkan."
"Kami bekerja sama dengan atlet dari berbagai bidang untuk uji coba dan mendapatkan masukan dari produk ini sebelum diluncurkan, begitu juga opini dari para ahli, konsultan dan warga dalam hal desain dan kebutuhan," ungkapnya menambahkan.
(rah)