Usai Diguncang Gempa, Wisata di Bali Kembali Kondusif

Ardita Mustafa | CNN Indonesia
Rabu, 22 Mar 2017 12:38 WIB
Walau tak menimbulkan tsunami, namun gempa itu sempat membuat wisatawan di Pulau Dewata panik dan langsung berhamburan ke jalan.
Walau tak menimbulkan tsunami, namun gempa itu sempat membuat wisatawan di Pulau Dewata panik dan langsung berhamburan ke jalan. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bencana alam gempa bumi mengguncang Bali pada Rabu (22/3) pagi. Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter itu juga sampai terasa ke Lombok. Nusa Tenggara Barat dan Banyuwangi.

Walau tak menimbulkan tsunami, namun gempa itu sempat membuat wisatawan yang sedang berada di Pulau Dewata merasa panik dan langsung berhamburan ke jalan.


Salah satunya ialah Matthew, wisatawan asal Kanada yang sedang berada di kawasan Canggu. Sebelum gempa, ia sedang berada di Pantai Batu Bolong untuk bersiap melakukan kegiatan surfing bersama beberapa kawannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sejak pukul 5 pagi kami sudah melakukan persiapan untuk surfing. Namun, tidak lama setelah itu, gempa mulai terasa. Air laut sedikit naik, sehingga kami dan seluruh wisatawan langsung menjauh dari kawasan pantai,” kata Matt, melalui sambungan telepon.

“Saat ini, semua aktivitas sudah berlangsung normal kembali, meski kami tetap bersiap jika terjadi gempa susulan,” lanjutnya.

Humas Hotel Fourpoints by Sheraton Kuta di kawasan Kuta, Fenny, juga membenarkan soal kepanikan tamunya. Hotel lima lantai itu sedang bersiap menggelar sesi sarapan ketika gempa terjadi.

“Semua tamu merasakan hebatnya guncangan gempa itu, terutama yang masih berada di dalam kamar. Kami meminta mereka tidak panik dan menunggu di luar ruangan sampai guncangan reda,” ujar Fenny, yang juga mengatakan kalau tidak terjadi kerusakan akibat gempa tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Bali, AA Gede Yuniarta, mengatakan kalau saat ini kondisi wisata Bali sudah kembali kondusif.

Ia juga mengaku belum mendapat laporan mengenai kerusakan objek wisata akibat guncangan gempa.

“Saya sedang berada di jalan ketika gempa terjadi. Saya melihat seluruh orang berhamburan ke jalan dan panik. Setelah merasa kalau tidak akan ada gempa susulan atau tsunami, semuanya kembali ke tempatnya masing-masing,” kata Yuniarta.

“Semoga tidak terjadi kerusakan atau korban jiwa atas peristiwa ini. Saya masih terus menunggu laporannya,” lanjutnya.


Yuniarta menyarankan agar pemilik usaha wisata di Bali dapat membantu menenangkan dan menyelamatkan wisatawan saat bencana alam seperti gempa terjadi.

“Meski harus waspada dengan kondisi alam yang terus berubah, tapi jangan sampai timbul kepanikan di antara mereka,” pungkas Yuniarta.

(ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER