Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang memang punya beragam keunikan termasuk dalam hal konsep kafe. Di sana bisa ditemui beragam kafe dengan konsep unik seperti maid cafe atau kafe dengan gadis yang mengenakan pakaian pelayan, atau kafe boneka, kafe di mana tamu-tamunya adalah boneka-boneka milik pelanggan.
Begitu banyak kafe dengan konsep unik sehingga sulit bagi kafe baru untuk bertahan. Tapi satu kafe baru berhasil memunculkan konsep baru yaitu No Make Up. Kafe ini berusaha menggiring pelanggan untuk menyukai tren kecantikan baru, yakni cantik tanpa dandan alias kecantikan alami. Kafe pun merekrut staf wanita yang bersedia bekerja tanpa menggunakan make up.
Naturalia, nama kafe berkonsep tanpa tata rias wajah ini telah dibuka di Sapporo, Hokkaido pada Oktober 2015. Kafe ini mengklaim dirinya sebagai "Kafe Tanpa Make Up Pertama di Dunia". Naturalia mempromosikan konsep kecantikan alami dalam masyarakat yang terobsesi pada make up, manikur, dan bahkan kelopak mata palsu. Kesuksesan kafe pertama, membuat sang pemilik ingin membuka kafe kedua dengan harapan tren cantik tanpa make up dapat menyebar lebih luas. Kafe kedua akan dibuka di Shibuya Dogenzaka 3 April mendatang dengan dana hasil penggalangan massa.
Menurut sang pemilik kafe, konsep staf tanpa make up ini muncul setelah mereka lelah melihat para pramusaji wanita di Sapporo menggunakan tata rias wajah berlebihan, rambut disemir pirang, dan kuku palsu berlebihan. Tak ada tempat kongkow dimana pelayan atau staf tampil apa adanya. Dan, ternyata konsep ini mendapat sambutan hangat sehingga kafe pun mengundang banyak pengunjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Becky, penyanyi berdarah Jepang-Inggris, pun menunjukkan dukungan bagi Naturalia dengan mempromosikan kafe lewat tayangan televisi.
Demi menonjolkan konsep alami, gadis-gadis yang bekerja di kafe ini bukanlah perokok. Mereka juga sebelumnya tidak pernah bekerja malam di tempat lain seperti bar kabaret. Selain itu, rambut mereka tidak dicat atau berkuku palsu. Gadis-gadis dengan wajah natural ini jadi angin segar bagi negara di mana penampilan adalah hal terpenting.
Lewat situs penghimpun dana, dana yang berhasil terkumpul sebesar 955 ribu yen atau sekitar Rp115 juta dalam 6 hari. Jumlah ini melebihi target sebesar 500 ribu yen atau sekitar Rp60 juta. Para penyumbang dana akan menikmati pesta istimewa, penawaran minum sepuasnya, dan kaos berlogo kafe sebagai ganti kontribusi mereka.
Jam buka atau tarif untuk kafe baru belum diumumkan. Tetapi, kafe pertama di Sapporo buka setiap hari mulai pukul 15.00 waktu setempat sampai tengah malam. Tarif masuk sebesar 500 yen atau Rp 60 ribu. Pengunjung dapat menikmati 10 menit penawaran minum sepuasnya dengan tarif 300 yen atau Rp 36 ribu untuk pria dan 200 yen atau Rp 24 ribu untuk wanita.
[Gambas:Facebook] (sys)